Petugas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Madiun melakukan mitigasi sebagai persiapan menghadapi bencana kebakaran yang rawan terjadi di gedung besar, seperti di bangunan Pasar Besar.
Kasi Pemadam Kebakaran Satpol PP-Damkar Kota Madiun Anang Dwi Sulistyanto mengatakan mitigasi dilakukan dengan pengecekan fungsi sarana pemadam kebakaran di Pasar Besar, seperti ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR), selang air, hingga jalur evakuasi di gedung besar.
"Pengecekan rutin kami lakukan. Baik di gedung pemerintahan maupun swasta, termasuk di pasar," ujar Anang di Madiun, Selasa.
Menurut dia, jika terjadi kebakaran, api sangat cepat merambat. Apalagi, dalam kondisi cuaca berangin. Karenanya, antisipasi dengan alat-alat khusus diperlukan agar tidak menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Dari pantauan petugas, Pasar Besar Madiun telah memiliki APAR dan sarana serta prasarana pendukung yang cukup. Meski begitu, Anang mengimbau dilakukan pelatihan khusus bagi petugas pasar dan pedagang agar bisa lebih siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Alat saja tidak cukup. Orang-orang di dalamnya juga harus dibekali dengan pengetahuan agar dapat mengatasi bencana lebih cepat dan tepat," katanya.
Tidak hanya Pasar Besar Madiun, ke depannya petugas juga akan keliling mengecek fungsi alat pemadam kebakaran di seluruh bangunan pasar di Kota Madiun.
"Kami targetkan 10 hari ke depan, pengecekan alat pemadam kebakaran di gedung semua pasar di Kota Madiun akan selesai," tuturnya.
Terkait tentang potensi kebakaran di Madiun Kota Pendekar, Anang mengungkapkan bahwa bencana tersebut bisa terjadi kapan saja. Namun, saat ini telah banyak dilakukan upaya pencegahan dan pelatihan penanggulangan kebencanaan.
"Dengan memiliki pengetahuan mitigasi bencana kebakaran, diharapkan penanganan bencana lebih maksimal dan dampak yang ditimbulkan bisa minimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kasi Pemadam Kebakaran Satpol PP-Damkar Kota Madiun Anang Dwi Sulistyanto mengatakan mitigasi dilakukan dengan pengecekan fungsi sarana pemadam kebakaran di Pasar Besar, seperti ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR), selang air, hingga jalur evakuasi di gedung besar.
"Pengecekan rutin kami lakukan. Baik di gedung pemerintahan maupun swasta, termasuk di pasar," ujar Anang di Madiun, Selasa.
Menurut dia, jika terjadi kebakaran, api sangat cepat merambat. Apalagi, dalam kondisi cuaca berangin. Karenanya, antisipasi dengan alat-alat khusus diperlukan agar tidak menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Dari pantauan petugas, Pasar Besar Madiun telah memiliki APAR dan sarana serta prasarana pendukung yang cukup. Meski begitu, Anang mengimbau dilakukan pelatihan khusus bagi petugas pasar dan pedagang agar bisa lebih siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Alat saja tidak cukup. Orang-orang di dalamnya juga harus dibekali dengan pengetahuan agar dapat mengatasi bencana lebih cepat dan tepat," katanya.
Tidak hanya Pasar Besar Madiun, ke depannya petugas juga akan keliling mengecek fungsi alat pemadam kebakaran di seluruh bangunan pasar di Kota Madiun.
"Kami targetkan 10 hari ke depan, pengecekan alat pemadam kebakaran di gedung semua pasar di Kota Madiun akan selesai," tuturnya.
Terkait tentang potensi kebakaran di Madiun Kota Pendekar, Anang mengungkapkan bahwa bencana tersebut bisa terjadi kapan saja. Namun, saat ini telah banyak dilakukan upaya pencegahan dan pelatihan penanggulangan kebencanaan.
"Dengan memiliki pengetahuan mitigasi bencana kebakaran, diharapkan penanganan bencana lebih maksimal dan dampak yang ditimbulkan bisa minimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022