PT. Sunrise Steel yang memproduksi produk ZINIUM mengedukasi pentingnya produk baja ringan berkualitas dan telah sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia).

"Produk kami, termasuk ZINIUM telah ber-SNI. Kami terus edukasi pelanggan toko untuk juga mengedukasi end user, agar menggunakan baja ringan yang sudah ber-SNI. Sudah pasti kalau sudah ber-SNI, kualitas terjamin, dan end user bisa mendapatkan produk yang aman," kata General Manager Sales & Marketing PT Sunrise Steel, Filipus Tedjo Baskoro, dalam keterangannya, Sabtu.

Dalam beberapa kasus, ada atap bangunan yang ambruk karena menggunakan produk baja ringan yang tidak berkualitas dan ber-SNI.

Sementara, menurut Koko, sapaan akrabnya, saat ini tren penggunaan baja ringan terus mengalami peningkatan yang cukup masif.

"Karena itu persaingan di pasar juga sangat ketat. Sehingga produk-produk yang hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan bahan yang secukupnya, hanya untuk mengejar harga murah, juga marak di pasar," ujar Koko.

Dia menegaskan, penggunaan baja ringan yang berkualitas dan ber-SNI, sudah terbukti membuat produk bangunan yang menggunakannya awet dan tahan lama.

Untuk itu, dia optimistis optimis pertumbuhan kinerja produk baja ringan masih akan mengalami peningkatan. Meski saat ini sedang ada inflasi yang terdampak pada resesi global.

"Kondisi ekonomi Indonesia masih cukup stabil. Bahkan masih bergerak positif dengan adanya upaya pemerintahan dalam menjaga daya beli masyarakat, meski ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar," ujar dia. (*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022