Adegan-adegan menegangkan ditambah dengan audio mencekam membuat jantung berdebar lebih cepat ketika Anda menonton film horor. Namun, apakah jantung yang berdebar lebih cepat saat menonton tayangan menyeramkan bisa membuat kalori yang terbakar lebih banyak?
Dokter jantung dr. Azlan Sain, Sp.JP mengatakan anggapan itu tidak tepat.
"Pernah ada beberapa studi yang menyimpulkan demikian, namun tidak bisa dijadikan patokan karena studi tersebut menggunakan jumlah sampel yang sangat sedikit," kata Azlan kepada ANTARA, Kamis.
Dokter yang praktik di Klinik Jantung Hasna Medika Indramayu itu mengatakan anggapan itu mencuat karena ada pendapat bahwa terjadi pelepasan adrenalin, akibat rasa takut, yang bekerja cepat akibat menyaksikan film horor.
Baca juga: Acha dan Volland cerita hal mistis di balik film horor "Mumun"
Adrenalin dapat menurunkan nafsu makan, meningkatkan tingkat metabolisme basal dan akhirnya membakar tingkat kalori yang lebih tinggi.
"Namun, karena jumlah sampel yang sangat sedikit dan studinya adalah studi dengan populasi yang sangat kecil, maka hasil dari studi ini pun tidak bisa dijadikan patokan," jelas dokter dari FKUI ini.
Azlan mengatakan bila ingin sehat dan terlindung dari risiko penyakit jantung, sebaiknya jaga diet seimbang, berpuasa serta olahraga secara teratur.
Olahraga aerobik yang biasanya dilakukan dalam intensitas rendah dalam durasi lama bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung.
Olahraga aerobik dilakukan dengan gerakan berulang-ulang, intensitas ringan, dan waktu melakukannya panjang atau berkelanjutan. Selain berjalan cepat, bersepeda dan berenang, olahraga yang bisa dilakukan meliputi lari santai atau jogging hingga lari dalam intensitas sedang.
Olahraga aerobik bisa dilakukan secara rutin tiga hingga lima kali setiap pekan. Durasi olahraga setiap pekan yang dianjurkan adalah 150 menit, bila olahraga dijadwalkan lima hari dalam sepekan, maka durasi per hari adalah 30 menit.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Dokter jantung dr. Azlan Sain, Sp.JP mengatakan anggapan itu tidak tepat.
"Pernah ada beberapa studi yang menyimpulkan demikian, namun tidak bisa dijadikan patokan karena studi tersebut menggunakan jumlah sampel yang sangat sedikit," kata Azlan kepada ANTARA, Kamis.
Dokter yang praktik di Klinik Jantung Hasna Medika Indramayu itu mengatakan anggapan itu mencuat karena ada pendapat bahwa terjadi pelepasan adrenalin, akibat rasa takut, yang bekerja cepat akibat menyaksikan film horor.
Baca juga: Acha dan Volland cerita hal mistis di balik film horor "Mumun"
Adrenalin dapat menurunkan nafsu makan, meningkatkan tingkat metabolisme basal dan akhirnya membakar tingkat kalori yang lebih tinggi.
"Namun, karena jumlah sampel yang sangat sedikit dan studinya adalah studi dengan populasi yang sangat kecil, maka hasil dari studi ini pun tidak bisa dijadikan patokan," jelas dokter dari FKUI ini.
Azlan mengatakan bila ingin sehat dan terlindung dari risiko penyakit jantung, sebaiknya jaga diet seimbang, berpuasa serta olahraga secara teratur.
Olahraga aerobik yang biasanya dilakukan dalam intensitas rendah dalam durasi lama bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung.
Olahraga aerobik dilakukan dengan gerakan berulang-ulang, intensitas ringan, dan waktu melakukannya panjang atau berkelanjutan. Selain berjalan cepat, bersepeda dan berenang, olahraga yang bisa dilakukan meliputi lari santai atau jogging hingga lari dalam intensitas sedang.
Olahraga aerobik bisa dilakukan secara rutin tiga hingga lima kali setiap pekan. Durasi olahraga setiap pekan yang dianjurkan adalah 150 menit, bila olahraga dijadwalkan lima hari dalam sepekan, maka durasi per hari adalah 30 menit.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022