Ratusan karangan bunga ucapan duka cita berderet di area stadion untuk mengenang tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang terjadi Sabtu (1/10) malam.
Pantauan ANTARA di lokasi, Selasa, ratusan karangan bunga datang dari berbagai elemen, baik organisasi massa, kepemudaan, komunitas, pejabat, hingga kelompok suporter dari berbagai daerah.
"Papan karangan bunga sudah datang sejak kemarin," ucap salah seorang warga sekitar, Saiful, ditemui di area stadion.
Bahkan, tepat di samping patung kepala singa depan area VIP stadion juga terpasang papan karangan bunga berukuran raksasa dari salah satu perusahaan merk rokok.
Baca juga: Puluhan orang berdoa di depan Patung Singa untuk korban tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Terima bantuan Kemensos, ayah korban tragedi Kanjuruhan pingsan
Suasana di kawasan stadion pada hari ketiga setelah peristiwa, ratusan orang datang untuk melihat dari dekat, termasuk berdiri mendoakan para korban jiwa.
Salah seorang warga, Widawati, yang berdiri tepat di depan patung kepala singa tak kuasa menahan tangis-nya melihat atribut-atribut Arema bertaburan bunga.
"Tetangga saya jadi korban. Dia masih SMA, kalau main sehari-hari bersama anak saya. Saya kaget saat tahu melihat namanya terdata sebagai salah satu korban," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data terkonfirmasi terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pasca-pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya sebanyak 125 orang.
Baca juga: Aremania aksi bakar lilin dan doa bersama di Stadion Kanjuruhan
Kericuhan terjadi usai pertandingan pada Sabtu (1/10) malam yang hasil akhirnya 2-3 untuk tim tamu. Kekalahan Arema FC menyebabkan sejumlah suporter tuan rumah turun dan masuk ke area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar, dan sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Petugas kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022