Puluhan Aremania menggelar aksi bakar lilin dan doa bersama di sekitar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10) malam.

Aksi itu digelar dalam rangka mengenang korban yang meninggal atas tragedi Kanjuruhan seusai laga Arema FC lawan Persebaya dalam lanjutan Liga 1 pekan ke-11.

“Kami turut berbelasungkawa saja buat saudara-saudara kita yang telah menjadi korban pada kejadian kemarin, terutama dari korban dari Aremania Turen” ucap perwakilan Aremania Korwil Turen yang bernama Didik.

Perwakilan Aremania tersebut mengaku sangat sedih atas tragedi Kanjuruhan kemarin malam.

“Doa terbaik untuk Aremania yang gugur” tambahnya.
 
Sejumlah Aremania menggelar doa bersama di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). (ANTARA Jatim/Naufal Ammar Imaduddin)

Setelah aksi bakar lilin di patung Singa Kanjuruhan, tak jauh dari patung Singa Aremania melakukan doa bersama-sama.

Dalam aksi doa bersama para suporter tim berjuluk Singo Edan tersebut dilakukan dengan melingkar.

“Doa ini kami kirimkan untuk rekan kita yang telah gugur meninggalkan kita,” ujar Didik.

Dalam doa bersama yang dihadiri puluhan Aremania tersebut menjadi momen yang menyedihkan.

Seluruh golongan Aremania dari yang tua maupun muda bahkan anak-anak turut melantunkan ayat-ayat suci Al Quran.

Didik berharap dengan adanya kejadian ini dapat menjadi cambuk bagi para suporter maupun stakeholder untuk merubah kondisi sepak bola Indonesia.

“Ya harapannya sepak bola Indonesia lanjut, tetapi harus clear dulu permasalahan ini,” tambahnya.

Sebelumnya, terjadi kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas pengamanan, kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.(*)

Baca juga: Taruna Merah Putih Surabaya nyalakan lilin untuk tragedi Kanjuruhan

Baca juga: Cerita penjaga warung depan stadion saat tragedi Kanjuruhan

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022