Pemerintah Kota Mojokerto Jawa Timur meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) sebagai upaya untuk mewujudkan Kota Mojokerto Zero Stunting.
 
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam keterangan pers di Mojokerto Sabtu mengatakan campur tangan pemerintah dalam pertumbuhan anak merupakan tugas pemerintah untuk mewujudkan generasi bangsa yang sehat, cerdas dan berkualitas.
 
"Jika ketika masih kecil sudah stunting maka dipastikan tumbuh kembang anak-anak akan terganggu," ujar perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini.

Baca juga: Pemkot Mojokerto gandeng tim ahli petakan bangunan cagar budaya
 
Sehingga, kata dia, harapan negara Indonesia untuk generasi masa depan yang sehat, yang cerdas, yang berkualitas ini akan sulit terwujud kalau sudah stunting.
 
"Pemberian makanan padat gizi untuk anak-anak wasting dan stunting melalui program Dashat merupakan salah satu intervensi yang dilakukan pemerintah melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) untuk menurunkan angka stunting di Kota Mojokerto," katanya.
 
Menurut dia, melalui program Dashat ini ke depan pemerintah akan memberikan bantuan dalam bentuk makanan sehat.
 
Baca juga: Pemkot Mojokerto fasilitasi pengurusan surat kelayakan usaha
 
Ia menjelaskan, dengan komitmen bersama antara pemerintah dan para orang tua balita dalam tiga tahun mendatang akan terwujud Kota Mojokerto zero stunting.
 
Kepala DinkesP2KB, dr. Triastutik Sri Prastini, Sp.A bahwa untuk program Dashat, Pemerintah Kota Mojokerto memberdayakan 12 tim Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) yang telah tersebar di 18 kelurahan se-Kota Mojokerto.
 
"Program Dashat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dan mengenalkan kearifan lokal yang nantinya dilakukan oleh tim UPPKA, dimana tim UPPKA sudah dilatih bagaimana untuk menyajikan makanan bergizi dan higienis," ujarnya.
 
Ia mengatakan, program Dashat yang didanai oleh Anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakaui (DBHCHT) Tahun 2022 ini akan berlangsung selama 30 hari.
 
"Pemberian makanan padat gizi ini juga disertai dengan monitoring dan evaluasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak stunted dan juga kendala-kendala yang dijumpai di lapangan," ucapnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022