Tiga mahasiswa program studi Interior Architecture Universitas Ciputra, Michael Suwono, Ignasius Reynard Tendra dan Muhammad Fahmi Aziz menciptakan meja kerja portabel yang mudah diangkut ke mana saja

"Namanya meja Codesk, dapat dilipat sehingga menyerupai tas koper yang bisa dijinjing ke mana saja," kata ketua kelompok Codesk, Ignasius Reynard Tendra, di Surabaya, Jumat.

Hasil karya tiga mahasiswa semester V itu saat ini dipamerkan pada acara "Decoration and Interior Expo" (Decorintex) ke-8 tahun 2022 di Exhibition Hall Grand City Surabaya.

Meski masih dalam bentuk prototipe saat dipamerkan, namun hak produksi Codesk itu langsung diboyong oleh perusahaan furniture terkemuka di Jatim untuk diproduksi massal.

Dia mengungkapkan ide tersebut bermula dari tugas kuliahnya yang dituntut untuk membikin suatu produk maupun desain interior yang memiliki nilai jual.

"Selain itu melalui karya ini kami ingin mewujudkan jika tempat bekerja itu tidak terfokus hanya di dalam ruangan saja. Namun itu dapat dilakukan di mana pun, termasuk di outdoor," ujarnya.

Dalam proses pembuatan meja berukuran 2x2 meter lengkap dengan dua kursi lipat dan hanya seberat 7 kilogram itu timnya hanya membutuhkan waktu sebulan.

"Untuk proses desainnya sendiri kurang lebih dua mingguan. Revisi dan lainnya total pengerjaannya kurang lebih satu bulan," ujarnya.

Dalam pengerjaannya, lanjut Reynard, timnya menemui sejumlah kesulitan, di antaranya pembentukan konsep hingga komunikasi dengan tukang.

"Pertama kesalahan komunikasi dengan tukang. Jadi kita harus improvisasi sendiri pada hari H untuk membuat desain ini biar sama. Mulai dari awal pembentukan konsep ini kebanyakan masih banyak yang salah. Jadi, dari awal banyak sambungan tidak diperlukan, banyak revisi lagi," katanya.

Sementara itu, Michael Suwono mengatakan meja tersebut mampu menopang beban benda yang ada di atasnya hingga 30 kilogram.

Sementara itu Dosen Interior Universitas Ciputra Tri Novianto Puji Utomo mengungkapkan pihaknya sengaja mengangkat tema nomadic furniture untuk mempermudahkan memunculkan ide-ide kreatif mahasiswa.

"Nomadic furniture ini artinya kan gampang dipindah-pindah. Nah itu yang saya terapkan sebagai kasus di mata kuliah ini kami sediakan kayu palet secara gratis kepada mereka tapi dengan lima jenis yang berbeda dan membebaskan mereka untuk berkreasi," ucapnya.

Diakuinya meski hak produksi itu telah diboyong oleh pabrikasi untuk diproduksi massal, namun masih adanya perbaikan-perbaikan. Seperti memilih bahan yang lebih ringan hingga mendaftarkan hak kekayaan intelektual.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022