Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempercepat penyaluran bantuan perlindungan sosial kepada masyarakat dampak inflasi dan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
"Jadi kenapa ini yang kita lakukan penyegeraan supaya masing-masing bisa meringankan beban dari dampak inflasi dan kenaikan BBM," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai menyerahkan bantuan di Kantor Bersama Samsat Kabupaten Sidoarjo, Rabu.
Ia mengatakan bantuan program perlindungan sosial itu sebelumnya telah disalurkan di Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Lamongan.
Kali ini Gubernur Khofifah menyalurkan program serupa khusus untuk warga terdampak inflasi dan penyesuaian harga BBM di Kabupaten Sidoarjo.
"Penyaluran bantuan program perlindungan sosial ini harus segera dilakukan untuk meringankan beban masyarakat," ujarnya.
Ada beberapa macam program perlindungan sosial yang disalurkan langsung Gubernur Khofifah yang pertama yaitu program Bantuan Perlindungan Sosial Bebas Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 100 persen.
Dengan di dampingi Kadishub Jatim dan Kacab Utama Jasa Raharja Jatim, mantan Menteri Sosial RI ini juga menyerahkan secara simbolik bantuan kepada 20 sopir angkutan kota jenis mikrolet dan ojek daring.
Program perlindungan sosial juga diberikan Pemprov Jatim kepada 10 pengemudi ojek daring yang diserahkan oleh Kepala Bapenda Jatim dan Kadishub Jatim.
"Betul-betul ini pembebasannya 100 persen. Nah ini memang untuk yang driver ojol (sopir ojek daring) penyalurannya termasuk cepat. Kenapa? Karena ada aplikatornya sehingga data pengemudi ojek dalam jaringan dan kendaraan bermotor sudah teridentifikasi di sana," katanya.
Gubernur Khofifah didampingi Kepala Dinas Sosial Jatim juga menyerahkan bantuan perlindungan sosial Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) secara simbolik kepada lima penerima.
Ia mengatakan bantuan ASPD sebesar Rp300 ribu telah rutin diberikan tiap bulan oleh Dinas Sosial Jatim. Namun dalam kondisi seperti saat ini mereka juga berhak mendapatkan penguatan perlindungan sosial yang diwujudkan melalui top up senilai Rp600 ribu
"Sistem pencairannya nanti dua kali, pertama Rp300 ribu cair di bulan September dan yang kedua Rp300 ribu cairnya bulan November," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan zakat produktif dari Baznas Jatim dan Baznas Kabupaten Sidoarjo kepada 50 pengusaha ultra mikro di Kabupaten Sidoarjo. Penyerahan bantuan itu oleh Wakil Ketua Baznas, Penjabat Sekda Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo, Dandim Sidoarjo, Kajari Sidoarjo.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menuturkan bahwa zakat produktif adalah program rutin disalurkan setiap kali Gubernur Khofifah melakukan kunjungan kerja di kabupaten dan kota di Jawa Timur. Zakat produktif ini menyasar para pelaku usaha ultra mikro dengan besaran Rp500 ribu per orang.
"Ini gantian, kalau hari ini dari Baznas biasanya selang-seling dengan BUMD," tuturnya.
Ia menyampaikan tujuan penyaluran zakat produktif supaya masyarakat mengetahui ke mana amil zakat menyalurkan zakat dari para muzaki.
"Supaya masyarakat mengetahui bagaimana amil zakat menasarufkan zakatnya untuk apa saja dan untuk siapa saja. Semoga bermanfaat," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa bantuan yang diberikan Pemprov Jatim bisa menjadi penyemangat bagi penerima manfaat untuk terus bekerja dan mengantarkan putra dan putrinya menjadi orang sukses di kemudian hari.
"Supaya semangat panjenengan (anda) bisa mengantar putra putri panjenengan selalu terjaga. Inilah cara panjenengan bisa menyekolahkan putra-putri panjenengan yaitu dari kerja keras dan semangat panjenengan bekerja," katanya.
Salah satu penerima bantuan yang juga sopir angkot beroperasi di sekitar Sidoarjo, M. Ripan, mengaku tertolong dengan adanya bantuan yang diserahkan oleh Gubernur Khofifah ini.
"Saya sangat terbantu ini jujur sekali. Saya biasanya mengemudikan len di sekitar Sidoarjo dan terimbas naiknya BBM. Jadi saya sangat tertolong dengan bantuan dari Ibu Gubernur ini, sungguh terima kasih banyak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022