Pakar Komunikasi dan Politik Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Suko Widodo menyebut pelibatan publik dapat menjadi kunci  bagi masa depan Radio Republik Indonesia (RRI). 

"Pada usia ke-77 tahun saat ini, RRI harus lebih melibatkan publik. Pelibatan publik tersebut akan menjadi kunci masa depan bagi lembaga penyiaran publik itu," katanyadi Surabaya, Senin. 

Menurut dia, di tengah teknologi informasi yang menghadirkan banyak media terutama digital, radio harus cerdas beradaptasi. 

"Caranya dengan melakukan riset, perbaiki sumber daya manusia dan lakukan konvergensi media," ujar Sukowi, sapaan akrabnya. 

Di masa lalu, radio menjadi media yang punya audiens besar sekaligus pengaruh yang kuat. 

Namun, kata dia, seiring perkembangan teknologi komunikasi, media semakin bertambah dan tidak sedikit yang baru hadir.

"Maka mau tidak mau radio harus melakukan adaptasi secara cepat. Jika tidak maka radio akan ditinggalkan masyarakat," katanya. 

"RRI sebagai radio publik saat ini ditunggu kehadirannya. Di tengah maraknya hoaks, maka RRI harus menjadi sumber informasi kebenaran," ucap Sukowi.

Selain itu, kepekaan insan RRI diuji juga terhadap persoalan masyarakat karena radio tersebut adalah radio publik.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022