Lebih dari 100 guru TK se-Kabupaten Tulungagung menggelar doa bersama memperingati 1.000 hari meninggalnya empat sejawat mereka akibat kecelakaan bus, saat rombongan guru TK perjalanan wisata religi ke Pasuruan.
"IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) selalu memperingati tragedi itu dengan menggelar doa dan tahlil bersama. Tahun ini kebetulan bertepatan dengan seribu harinya," kata Ketua IGTKI Tri Winarni di Tulungagung, Jumat.
Kendati digelar sederhana, doa bersama yang diikuti hampir semua guru TK se-Kota Tulungagung itu berlangsung khidmat. Tak sedikit peserta yang menitikkan air mata saat gelaran doa dilakukan.
Tragedi Kesamben terjadi pada 7 Desember 2019, saat 50 guru TK se Kecamatan Tulungagung Kita hendak berwisata ke Pasuruan.
Bus terguling di Jalan Raya Kesamben tepatnya sebelah timur SPBU sekitar pukul 06.30 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) selalu memperingati tragedi itu dengan menggelar doa dan tahlil bersama. Tahun ini kebetulan bertepatan dengan seribu harinya," kata Ketua IGTKI Tri Winarni di Tulungagung, Jumat.
Kendati digelar sederhana, doa bersama yang diikuti hampir semua guru TK se-Kota Tulungagung itu berlangsung khidmat. Tak sedikit peserta yang menitikkan air mata saat gelaran doa dilakukan.
Tragedi Kesamben terjadi pada 7 Desember 2019, saat 50 guru TK se Kecamatan Tulungagung Kita hendak berwisata ke Pasuruan.
Bus terguling di Jalan Raya Kesamben tepatnya sebelah timur SPBU sekitar pukul 06.30 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022