Kirab Replika Tandu Jenderal Soedirman Terbanyak yang digelar di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, berhasil menumbangkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan tercatat sebagai rekor ke-10.525.
Saat menyerahkan piagam penghargaan MURI di Alun-Alun Purbalingga, Rabu malam, Senior Manager MURI Sri Widayati mengatakan kegiatan tersebut bukan kali pertama bagi Kabupaten Purbalingga dalam mencatatkan prestasinya di MURI.
"Setidaknya sudah ada 33 rekor yang sudah kami catat di MURI dari Kabupaten Purbalingga, salah satunya adalah Napak Tilas dengan Mengusung Tandu (replika tandu Jenderal Soedirman, red,) Terbanyak, 260 tandu oleh 1.040 peserta yang dilaksanakan pada 25 Januari 2017," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, dalam kurun waktu 5 tahun ternyata belum ada yang mampu melampaui Kirab Replika Tandu Jenderal Soedirman.
Kendati demikian, dia mengatakan pada hari Rabu ini rekor tersebut berhasil ditumbangkan melalui kegiatan Kirab Replika Tandu Jenderal Soedirman Terbanyak karena tercatat sebanyak 300 tandu yang dibawa oleh 5.202 peserta.
"Saya yakin kegiatan ini tujuannya bukan semata-mata untuk rekor MURI, namun lebih untuk membangun kecintaan dan kebanggaan warga Kabupaten Purbalingga akan suri teladan, jejak langkah, dan nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman yang dilahirkan di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga," kata Widayati.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan kegiatan tersebut diabadikan dalam MURI dan tercatat sebagai rekor ke-10.525.
Bahkan, kata dia, prestasi tersebut dikukuhkan sebagai rekor dunia oleh Ketua Umum MURI Jaya Suprana.
Piagam penghargaan MURI tersebut selanjutnya diserahkan oleh Senior Manager MURI Sri Widayati kepada pemrakarsa dan penyelenggara kegiatan, yakni Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi,
Saat ditemui wartawan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan Kirab Replika Tandu Jenderal Soedirman tersebut merupakan penutup dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia.
"Kirab tandu ini kami laksanakan karena dua tahun ini sepi ya. Artinya, Agustus ini menjadi momentum untuk bagaimana masyarakat ini kembali bergerak, kembali bangkit," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat Purbalingga juga harus bangga karena Panglima Besar Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga.
Oleh karena itu, pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Purbalingga menggagas agar seluruh komponen masyarakat merasa memiliki Jenderal Soedirman.
"Tandu-tandu ini juga berasal dari 224 desa, 15 kelurahan, termasuk kecamatan-kecamatan dan OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah," katanya.
Menurut dia, rekor MURI tersebut dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Purbalingga supaya hal itu menjadi penanda bahwa Purbalingga pada momentum Agustus harus mulai bangkit ke depan untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.
"Yang berikutnya, kami menggelar kegiatan ini sebagai tanda bahwa kita bangga punya Pak Soedirman," kata Bupati.
Kirab Replika Replika Tandu Jenderal Soedirman Terbanyak tersebut dimulai dari Monumen Tempat Lahir (MTL) Soedirman di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, dan berakhir di Alun-Alun Purbalingga dengan menempuh rute sejauh lebih kurang 24 kilometer.
Kirab tersebut sedianya diberangkatkan dari MTL Soedirman pada pukul 07.00 WIB dan ditargetkan sampai di Alun-Purbalingga pada pukul 13.30 WIB.
Oleh karena adanya beberapa kendala dan sempat diguyur hujan dengan intensitas ringan, pemberangkatan kirab baru dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB dan tiba di Alun-Alun Purbalingga pukul 17.30 WIB(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Saat menyerahkan piagam penghargaan MURI di Alun-Alun Purbalingga, Rabu malam, Senior Manager MURI Sri Widayati mengatakan kegiatan tersebut bukan kali pertama bagi Kabupaten Purbalingga dalam mencatatkan prestasinya di MURI.
"Setidaknya sudah ada 33 rekor yang sudah kami catat di MURI dari Kabupaten Purbalingga, salah satunya adalah Napak Tilas dengan Mengusung Tandu (replika tandu Jenderal Soedirman, red,) Terbanyak, 260 tandu oleh 1.040 peserta yang dilaksanakan pada 25 Januari 2017," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, dalam kurun waktu 5 tahun ternyata belum ada yang mampu melampaui Kirab Replika Tandu Jenderal Soedirman.
Kendati demikian, dia mengatakan pada hari Rabu ini rekor tersebut berhasil ditumbangkan melalui kegiatan Kirab Replika Tandu Jenderal Soedirman Terbanyak karena tercatat sebanyak 300 tandu yang dibawa oleh 5.202 peserta.
"Saya yakin kegiatan ini tujuannya bukan semata-mata untuk rekor MURI, namun lebih untuk membangun kecintaan dan kebanggaan warga Kabupaten Purbalingga akan suri teladan, jejak langkah, dan nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman yang dilahirkan di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga," kata Widayati.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan kegiatan tersebut diabadikan dalam MURI dan tercatat sebagai rekor ke-10.525.
Bahkan, kata dia, prestasi tersebut dikukuhkan sebagai rekor dunia oleh Ketua Umum MURI Jaya Suprana.
Piagam penghargaan MURI tersebut selanjutnya diserahkan oleh Senior Manager MURI Sri Widayati kepada pemrakarsa dan penyelenggara kegiatan, yakni Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi,
Saat ditemui wartawan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan Kirab Replika Tandu Jenderal Soedirman tersebut merupakan penutup dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia.
"Kirab tandu ini kami laksanakan karena dua tahun ini sepi ya. Artinya, Agustus ini menjadi momentum untuk bagaimana masyarakat ini kembali bergerak, kembali bangkit," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat Purbalingga juga harus bangga karena Panglima Besar Jenderal Soedirman lahir di Purbalingga.
Oleh karena itu, pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Purbalingga menggagas agar seluruh komponen masyarakat merasa memiliki Jenderal Soedirman.
"Tandu-tandu ini juga berasal dari 224 desa, 15 kelurahan, termasuk kecamatan-kecamatan dan OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah," katanya.
Menurut dia, rekor MURI tersebut dipersembahkan untuk seluruh masyarakat Purbalingga supaya hal itu menjadi penanda bahwa Purbalingga pada momentum Agustus harus mulai bangkit ke depan untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.
"Yang berikutnya, kami menggelar kegiatan ini sebagai tanda bahwa kita bangga punya Pak Soedirman," kata Bupati.
Kirab Replika Replika Tandu Jenderal Soedirman Terbanyak tersebut dimulai dari Monumen Tempat Lahir (MTL) Soedirman di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, dan berakhir di Alun-Alun Purbalingga dengan menempuh rute sejauh lebih kurang 24 kilometer.
Kirab tersebut sedianya diberangkatkan dari MTL Soedirman pada pukul 07.00 WIB dan ditargetkan sampai di Alun-Purbalingga pada pukul 13.30 WIB.
Oleh karena adanya beberapa kendala dan sempat diguyur hujan dengan intensitas ringan, pemberangkatan kirab baru dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB dan tiba di Alun-Alun Purbalingga pukul 17.30 WIB(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022