Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah dan pengusaha dapat memperkuat Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
"Manufaktur kita memiliki tingkat resiliensi yang tinggi, menunjukkan bahwa Indonesia sanggup bertahan dan terus tumbuh dalam keadaan apapun manakala sinergi pemerintah dan pelaku usaha berjalan dengan baik," kata Menperin di Jakarta, Selasa.
Menperin menyampaikan hal itu saat berdiskusi dengan pelaku usaha dalam menghadiri Rapat Kerja Koordinasi Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) secara virtual.
Agus Gumiwang memaparkan Indonesia sedang mengejar target menjadi sepuluh besar ekonomi dunia pada 2030.
"Indonesia ingin menjadi bagian dari Global Production Network dan Global Supply Chain. Berbagai kerja sama multilateral dan bilateral telah kita lakukan dengan mitra usaha dan mitra negara di Kawasan Asia," ujar Menperin.
Menurutnya, berdasarkan andil ekspor, diperoleh negara pesaing Indonesia pada masing-masing manufaktur unggulan di kawasan Asia yaitu China, Singapura, Thailand, dan Filipina. Secara umum, lanjut Menperin, manufaktur unggulan Indonesia memiliki daya saing yang lebih kuat dibandingkan dengan negara-negara tersebut.
"Bagaimanapun, Indonesia tidak boleh kalah. Indonesia memiliki modal yang jauh lebih besar dari negara-negara kompetitor," tukas Menperin.
Untuk itu ia menyampaikan semua keberhasilan akan bermuara kepada sinergi, kemitraan, gotong-royong, dan yang paling penting komunikasi terbuka dan transparan antara pemerintah sebagai fasilitator dan regulator, serta dunia manufaktur sebagai pelaku utama.
Baca juga: Kemenperin: Revolusi Industri 4.0 optimalkan potensi Indonesia di sektor manufaktur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022