Aparat Kepolisian Resor dan BPBD Kabupaten Jember, Jawa Timur, melakukan mitigasi seiring naiknya status Gunung Raung dari normal (level I) menjadi waspada (level II).

"Langkah-langkah yang sudah kami lakukan, yakni memberikan imbauan kepada warga terdekat untuk tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Raung, namun tidak perlu panik berlebihan," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dalam rilis yang diterima ANTARA di Kabupaten Jember, Sabtu.

Menurutnya, pihak Polres Jember melakukan koordinasi dengan Tim Tagana Desa yang sudah terbentuk relawan BPBD di Desa Slateng, Desa Sumber Salak dan Desa Sumber Bulus untuk selalu waspada terhadap aktivitas Gunung Raung.

"Kami juga melakukan mitigasi terhadap rute atau jalur evakuasi apabila sewaktu waktu intensitas Gunung Raung meningkat, namun sejauh ini belum ada kerugian materiil dari dampak erupsi," tuturnya.

Erupsi Gunung Raung pada Rabu (27/7) sore menyebabkan hujan abu vulkanik di Kecamatan Ledokombo di Desa Slateng, Desa Sumber bulus dan Desa Sumber salak dan petani tembakau merasa khawatir dengan tanamannya rusak akibat terkena hujan abu vulkanik.

Sementara BPBD Jember memantau aktivitas Gunung Raung dari sejumlah titik lokasi saat status gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) meningkat dari normal (level I) menjadi waspada (level II).

"Status Gunung Raung naik menjadi waspada, sehingga relawan BPBD Jember memantau aktivitas gunung itu dari beberapa lokasi di Kecamatan Sumberjambe dan Ledokombo," kata Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo.

Ia mengatakan pihak PVMBG memberikan rekomendasi sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Raung meningkat menjadi waspada yakni masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.

"Masyarakat di sekitar Gunung Raung diharapkan tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Raung, dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD setempat," katanya.*
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022