Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mendistribusikan 2.150 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap dua untuk ternak sapi dan kambing sebagai upaya mencegah penyebaran PMK.

"Target vaksin kedua ini sebanyak 2.150 dosis yang kami distribusikan ke sejumlah ternak sapi dan kambing sasaran yang sehat," ujar Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun Bagus Sri Yulianta di Madiun, Jumat.

Timnya terus melakukan sosialisasi agar vaksin PMK dosis kedua tersebut terdistribusi dengan baik.

Adapun pada vaksin kedua kali ini, metode pendistribusiannya dilakukan dengan jemput bola atau menerjunkan tim kesehatan hewan ternak untuk mendatangi ternak sehat yang sudah didata.

Pihaknya juga menggandeng pihak lain untuk menuntaskan proses vaksin, di antaranya anggota TNI serta tim penyuluh untuk melakukan pendataan sapi dan kambing sehat di wilayah kerjanya yang siap divaksin.

Ia juga membenarkan bahwa dalam pendistribusian vaksin mengalami kendala yakni terdapat sejumlah peternak yang menolak vaksinasi terhadap ternaknya karena takut sapinya malah sakit.

"Karena itu, kami akan melakukan sosialisasi dan mengedukasi bahwa vaksin tidak menyebabkan penyakit pada hewan ternak. Ternak terlihat sakit itu justru untuk menambah kekebalan ternak itu terhadap PMK. Dan biasanya setelah diedukasi peternak bersedia," kata dia.

Bagus menjelaskan bahwa gejala demam pada hewan ternak setelah vaksin adalah wajar karena hal itu merupakan proses pembentukan antibodi sebagai upaya kebal dan tidak tertular PMK.

Ia menambahkan sejauh ini terdapat 30 ekor hewan ternak di Kabupaten Madiun yang positif terkontaminasi PMK. Dengan rincian 29 ekor sapi dan satu ternak kambing. Sesuai data, puluhan hewan ternak itu sudah sembuh.

Sesuai rencana, kegiatan vaksinasi dilakukan selama dua pekan. Yakni dimulai sejak tanggal 27 Juli hingga awal Agustus 2022.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022