Polres Trenggalek, Jawa Timur, mulai menggiatkan program sambang ternak ke kandang-kandang milik warga dan pasar hewan setempat sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penanggulangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Patroli ini lebih ditujukan untuk memastikan keamanan lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan ternak (sapi dan kambing) warga yang terdampak PMK," kata Kasi Humas Polres Trenggalek Iptu Suswanto di Trenggalek, Rabu.

Tak sekadar melakukan kunjungan dari kandang ternak satu ke kandang ternak lain, petugas juga proaktif berkomunikasi dengan peternak.

Mereka akan membantu menampung aspirasi sekaligus mengoordinasikan dengan Dinas Peternakan atau Satgas Penanggulangan PMK apabila ada ternak warga yang mengalami gejala PMK.

"Upaya penanganan terus kita lakukan, bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan stakeholder (pemangku kepentingan) lainnya untuk memastikan kondisi hewan ternak warga benar-benar sehat dan tidak terjadi penyebaran yang lebih luas," katanya.

Selain menyambangi kandang ternak warga, petugas dari masing-masing polsek juga melakukan pemantauan di sejumlah pasar hewan di hari tertentu.

Di sentra jual-beli ternak ini mereka melakukan pemeriksaan lalu lintas hewan dalam beberapa titik pemeriksaan.

“Kami melakukan edukasi secara masif kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang. Kemudian ada pendampingan penyemprotan disinfektan hingga vaksinasi. Pemeriksaan lalu lintas hewan juga kami perketat agar tidak ada hewan yang terjangkit PMK masuk ke Trenggalek," katanya.

Kasus PMK di Trenggalek sejauh ini cukup tinggi. Disnak terus mengupayakan penanggulangan dengan menyediakan lebih dari 10 ribu dosis vaksin PMK dengan rincian lima ribu vaksin PMK dosis pertama dan lima ribu vaksin dosis kedua.

Pemkab Trenggalek juga menerjunkan sembilan tim vaksinator yang tersebar pada 14 kecamatan daerah itu. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022