Mahasiswa Desain Fashion dan Produk Lifestyle Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) menggelar fashion show dengan menampilkan baju Menswear Design Project dengan teknologi scanable AR (Augmented Reality) di kampus setempat, Rabu.
"Menswear Design Project merupakan mata kuliah FIK Ubaya yang merancang busana pria siap pakai," kata koordinator fashion show, Audrey Ernestina.
Kali ini, mahasiswa Desain Fashion dan Produk Lifestyle membuat karya baju dengan detail yang terhubung dengan teknologi AR.
"Kami menambahkan surface design pada kain yang dapat di-scan menggunakan aplikasi Artivive. Koleksi ini menjadi busana activewear yang versatile atau bisa digunakan pada acara formal dan informal sekaligus dapat beradaptasi di era digital," kata wanita yang juga desainer salah satu baju.
Mahasiswa semester tujuh ini menambahkan ia dan teman-temannya terinspirasi dari activewear trend forecast spring/summer 2020.
Tak hanya menambah keunggulan AR pada desain baju, mereka juga memprioritaskan kenyamanan dan fungsionalitas pakaian.
Adanya inisiatif mahasiswa untuk melakukan fashion show diakui Audrey, menjadi momen yang tepat karena tren fashion show sedang viral saat ini.
"Kami mengikuti tren yang ada, namun dengan konsep ala FIK Ubaya yang menonjolkan inovasi," ujarnya.
Audrey berharap fashion show ini dapat mengajak anak muda untuk semakin berkarya dan berkreativitas, khususnya dalam penggunaan teknologi pada industri fesyen.
Ketua Program Studi Desain Fashion dan Produk Lifestyle, Hany Mustikasari, mengatakan inovasi baju AR yang dibuat mahasiswa ini hadir untuk menjawab perkembangan di tengah masyarakat.
"Apa yang mereka lakukan membuktikan bahwa Fashion dan teknologi dapat berdiri berdampingan dan mahasiswa membuktikan hal tersebut," ujarnya.
Sebanyak sebelas mahasiswa Ubaya menjadi model dalam pagelaran ini. Model yang diambil juga merupakan mahasiswa aktif Ubaya yang berasal dari berbagai jurusan dan angkatan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022