Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota dan Kabupaten Madiun meminta para pesilat dari sejumlah perguruan pencak silat daerah itu tidak melakukan konvoi kendaraan roda dua saat kegiatan "Suroan" dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriah.

"Kami sepakat tidak ada kegiatan yang bersifat arak-arakan dan konvoi, utamanya kendaraan roda dua. Termasuk nyekar ke makam pendiri perguruan pencak silat saat momentum Suro," kata Wali Kota Madiun Maidi, di Kota Madiun, Selasa.

Hal itu disampaikannya saat kegiatan rapat koordinasi Forkopimda dan lintas sektoral dalam rangka pengamanan peringatan 1 Muharam 1444 Hijriah atau 1 Suro.

Pihaknya menyarankan seluruh pengurus perguruan pencak silat untuk mengisi bulan Suro dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya seperti menggelar aksi sosial donor darah maupun aksi sosial lainnya. 

Ia juga menyampaikan apabila perlu kegiatan yang mengundang kerumunan massa nantinya diganti dengan kenduri Suro 1.000 tumpeng dengan mendatangkan anak stunting atau diberikan kepada lansia, anak yatim piatu, atau warga lain yang membutuhkan.

"Kita tidak menghilangkan semangat menyambut 1 Suro, namun momtentum tersebut harus digunakan untuk membahagiakan orang lain," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Madiun Ahmad Dawami menambahkan bahwa kondisi aman adalah suatu keharusan dalam suatu wilayah. Karena itu, dirinya berharap kegiatan pada bulan Muharam nantinya dapat berjalan dengan aman dan lancar.

"Berkaca pada kegiatan tahun lalu yang diikuti oleh ribuan orang berjalan aman dan lancar, maka peringatan momentum Suroan tahun ini juga wajib sama seperti sebelumnya," kata Bupati Ahmad Dawami.

Sebagai suatu tradisi, peringatan Muharam tidak lepas dari kegiatan pencak silat yang ada di Madiun. Apalagi, tahun ini juga menjadi peringatan 100 tahun atau satu abad organisasi pencak silat besar yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang berpusat di Madiun.

Ketua Umum PSHT R.Moerdjoko mengatakan bahwa peringatan satu abad PSHT akan digelar dengan berbagai kegiatan. Namun demikian, pihaknya telah menginstruksikan agar seluruh warga PSHT menaati semua aturan yang sudah dibuat demi kesuksesan momentum bersejarah tersebut. 

"Kami sudah menyampaikan kepada Forkopimda bahwa dalam kegiatan suro maupun kegiatan menyambut satu abad, para anggota dilarang konvoi menggunakan kendaraan roda dua," kata Moerdjoko.

Kemudian, untuk menjaga ketertiban umum, penggunaan atribut organisasi pencak silat hanya dikenakan di tempat kegiatan dan tidak dipakai di jalan umum atau tempat publik.

Adapun sejumlah kegiatan yang telah disiapkan dalam momentum peringatan Suroan yang bersamaan dengan satu abad PSHT antara lain, pertandingan atlet nasional hingga internasional serta pertunjukan kebudayaan yang puncaknya pada kenduri nasional 2 September 2022 mendatang.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Rachmat Hidayat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022