Bank Jatim menunjuk Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menjadi proyek percontohan layanan remitansi, yaitu layanan perbankan untuk mengirimkan uang dalam bentuk valuta asing, dari luar negeri ke dalam negeri maupun sebaliknya.

Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim Edi Masrianto dalam siaran persnya di Lamongan, Jatim, Kamis, mengatakan dipilihnya Lamongan karena memiliki potensi pekerja migran Indonesia dengan track record baik.

"Untuk mempertahankan hal itu, kami berpesan agar para migran worker tetap melewati prosedur yang benar, karena mendapatkan banyak manfaat," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya project remittance Bank Jatim ingin hadir membantu mengirim uang dari Malaysia ke Indonesia karena mengirim uang antarnegara tidak semudah seperti mengirim antarsesama di Indonesia.

"Dengan adanya proyek ini, proses transfer uang yang dilakukan pekerja asing ke penerima di negara asalnya terjamin aman, lancar dan real time," katanya.

Dengan program ini, Edi menyarankan warga untuk membuka dua rekening atas nama diri sendiri dan keluarga. Sehingga, PMI cukup mentransfer uang ke rekening atas nama dirinya, dan Bank Jatim akan mendebet uang untuk keluarga sesuai akad yg sudah ditentukan.

"Sehingga para PMI setelah pulang merantau masih tetap menikmati jerih payahnya selama ini," katanya.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi kepercayaan Bank Jatim kepada Kabupaten Lamongan dalam penyelenggaraan program itu untuk kepentingan pekerja migran, khususnya di wilayahnya.

Ia mencatat total pekerja migran asal Lamongan yang ada di Malaysia sebanyak 2.436 orang dari total 4.368 total pekerja migran.

"Kehadiran Bank Jatim dengan layanan remittance, secara real time uang yang dikirimkan para pekerja migran dapat diterima dengan lengkap, aman, lancar dan barokah," kata Yuhronur.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022