Universitas Muhammadiyah Surabaya memberangkatkan sebanyak 1.026 mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke sejumlah daerah di Tanah Air, Rabu. 

"Mereka akan KKN di Jember, Bojonegoro, Lumajang, Pamekasan, Lamongan, Makassar dan beberapa daerah di Papua," ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr. Sukadiono di sela pemberangkatan di kampus setempat.
 
Suko, sapaan akrabnya, menyampaikan KKN kali ini mengangkat tema "Bangkit dan Berkarya Menuju Masyarakat Berdaya".

Selain permasalahan pendidikan dan ekonomi, dalam pelaksanaan KKN juga mengusung berbagai program untuk penuntasan masalah stunting, terlebih di Jatim yang angkanya masih tinggi.

Ia berharap mahasiswa KKN akan memberikan kontribusi besar di tengah masyarakat usai pandemi, khususnya ide gagasan nyata untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UM Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan bahwa tema yang diangkat terinspirasi dari film "KKN di Desa Penari" yang akhirnya melahirkan gagasan dengan mengaitkan program KKN mahasiswa bertema lokalitas, gender dan desa wisata.

"Sebenarnya tidak hanya tiga, KKN tahun ini memiliki sembilan tema fokus kegiatan dan semuanya itu masalah krusial di masyarakat," ucap Dede.

Sembilan tema tersebut yakni inovasi pendidikan, pemberantasan, pencegahan stunting, akses identitas kependudukan, pengembangan literasi, desa wisata (pengembangan dan eksplorasi), pendampingan buruh migran, pendampingan ekonomi dan lingkungan pesisir, penerapan Inovasi Teknologi (TTG) dan gerakan antikorupsi.

"Beberapa lokalitas yang ada di film KKN di Desa Penari banyak dicari oleh orang, salah satunya adalah Rowo Bayu menjadi desa wisata. Itu juga salah satu yang menginspirasi," kata dia.

Menurut Dede, desa wisata saat ini telah menjadi alternatif dalam pembangunan ekonomi lokal yang diterapkan di berbagai daerah.

"Berwisata di desa, kini telah menjadi pilihan tersendiri. Wisatawan menggemari tempat wisata di desa tidak hanya menyajikan keindahan alamnya, tetapi juga dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal," tuturnya.

Ia sangat berharap pelaksanaan KKN dapat mengembangkan dan mengeksplorasi sumber daya alam pada suatu wilayah hingga dapat menjadi satu tujuan wisata yang menyerap wisatawan.

Dede juga berpesan kepada ratusan mahasiswa yang mengikuti KKN agar menjaga sikap, khususnya menghormati adat istiadat di suatu daerah, membaur dengan masyarakat sekitar, dan kompak sesama kelompok.

"Penting sebagai pendatang menghargai dan menghormati setiap adat istiadat yang dijunjung setiap daerah, jangan sampai cerita di film 'KKN Desa Penari' terjadi di KKN UM Surabaya karena permasalahan adat istiadat," katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022