Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Batu menyatakan bahwa selama masa libur sekolah mulai pertengahan Juni hingga Juli 2022, tingkat okupansi atau hunian kamar hotel mengalami kenaikan sebesar 20 persen.
Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi di Kota Batu, Jawa Timur, Senin, mengatakan tingkat okupansi hotel, khususnya saat akhir pekan bahkan mencapai 80 persen, dari sebelumnya berkisar pada angka 60 persen.
"Okupansi hotel selama musim libur sekolah kemarin memang ada peningkatan, terutama saat akhir pekan, okupansi mencapai 80 persen," kata Sujud.
Sujud menjelaskan, pada periode sebelum masa libur sekolah, tingkat okupansi hotel yang ada di wilayah Kota Batu pada hari biasa berkisar antara 30-50 persen. Sedangkan pada akhir pekan, tingkat okupansi naik menjadi kisaran 60 persen.
Pada masa libur sekolah, lanjutnya, okupansi kamar hotel pada hari biasa mengalami kenaikan hingga lebih dari 50 persen dan saat akhir pekan sebesar 80 persen. Kondisi tersebut dinyatakan cukup bagus mengingat dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor pariwisata cukup besar.
"Ada peningkatan kurang lebih 20 persen. Ini sudah cukup bagus untuk kami, setelah sebelumnya memang diterpa pandemi," katanya.
Menurut dia, mayoritas wisatawan yang menginap pada hotel-hotel yang ada di wilayah Kota Batu tersebut berasal dari wilayah Surabaya Raya dan sebagian dari Jawa Tengah. Kota Batu masih menjadi salah satu daerah tujuan wisata favorit masyarakat Surabaya Raya.
Ia menambahkan, selain peningkatan pada tingkat okupansi hotel yang ada di wilayah Kota Batu, Sujud yang juga merupakan Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta Kota Batu tersebut juga mencatat adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Selecta.
"Untuk kunjungan wisatawan ke Selecta juga cukup bagus, dalam waktu satu bulan terakhir, total kunjungan mencapai 100 ribu wisatawan. Pada hari biasa rata-rata sekitar 2.000 orang dan saat akhir pekan tembus 8.000 wisatawan," ujarnya.
Meskipun kondisi pariwisata di wilayah Kota Batu saat ini sudah mulai berangsur membaik, menurut Sujud masih belum sepenuhnya pulih. Ia memperkirakan kondisi pariwisata Kota Batu bisa benar-benar pulih akibat dampak pandemi COVID-19 selama dua tahun ke depan.
"Untuk pulih benar masih cukup panjang, mungkin membutuhkan dua tahun lagi. Karena ada kemungkinan ini hanya euforia sesaat dan kemudian biasa lagi, normal lagi (kunjungan wisatawan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022