Sebanyak 38 siswa lulusan SMA dan sederajat di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, berebut kuota bantuan beasiswa untuk kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
"Ke-38 orang ini memperebutkan jatah kuota bantuan beasiswa untuk empat orang yang disediakan Pemkab Pamekasan pada 2022 ini," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Achmad Zaini di Pamekasan, Rabu.
Ia menjelaskan program bantuan beasiswa bagi siswa lulusan SMA ini merupakan hasil kerja sama Pemkab Pamekasan dengan Unair Surabaya.
Program ini dimulai tahun 2021 dan saat itu sebanyak empat orang mendapatkan bantuan beasiswa dari Pemkab Pamekasan.
"Tahun ini alokasi beasiswa juga empat orang dan siswa yang mendaftar sebanyak 38 orang, sedangkan pada 2021 sebanyak 10 orang," katanya.
Zaini menuturkan ke-38 orang siswa tersebut dinyatakan lulus secara administratif.
Sebelumnya, Disdikbud Pamekasan telah menyaring calon penerima beasiswa kedokteran itu melalui kualifikasi yang ditetapkan, yakni berprestasi, anak dari keluarga tidak mampu, dan hafal Al Quran minimal 20 juz.
Para calon penerima bantuan selanjutnya mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi secara mandiri di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya.
"Siswa yang akan diberi beasiswa nanti adalah yang lulus tes ujian masuk," katanya.
Jika yang lulus tes ujian masuk lebih dari kuota yang ditetapkan maka Disdikbud Pamekasan akan melakukan seleksi lanjutan dengan memprioritaskan bagi siswa yang tidak mampu.
Besaran beasiswa yang dibantu Pemkab Pamekasan masing-masing Rp15 juta per semester selama delapan semester.
Akhmad Zaini menjelaskan program bantuan beasiswa kedokteran hasil kerja sama antara Pemkab Pamekasan dengan Unair Surabaya ini, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan memperluas akses layanan kesehatan di pedesaan.
"Pemkab Pamekasan ke depan menginginkan agar satu desa bisa ada satu orang dokter," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ke-38 orang ini memperebutkan jatah kuota bantuan beasiswa untuk empat orang yang disediakan Pemkab Pamekasan pada 2022 ini," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Achmad Zaini di Pamekasan, Rabu.
Ia menjelaskan program bantuan beasiswa bagi siswa lulusan SMA ini merupakan hasil kerja sama Pemkab Pamekasan dengan Unair Surabaya.
Program ini dimulai tahun 2021 dan saat itu sebanyak empat orang mendapatkan bantuan beasiswa dari Pemkab Pamekasan.
"Tahun ini alokasi beasiswa juga empat orang dan siswa yang mendaftar sebanyak 38 orang, sedangkan pada 2021 sebanyak 10 orang," katanya.
Zaini menuturkan ke-38 orang siswa tersebut dinyatakan lulus secara administratif.
Sebelumnya, Disdikbud Pamekasan telah menyaring calon penerima beasiswa kedokteran itu melalui kualifikasi yang ditetapkan, yakni berprestasi, anak dari keluarga tidak mampu, dan hafal Al Quran minimal 20 juz.
Para calon penerima bantuan selanjutnya mengikuti tes ujian masuk perguruan tinggi secara mandiri di Fakultas Kedokteran Unair Surabaya.
"Siswa yang akan diberi beasiswa nanti adalah yang lulus tes ujian masuk," katanya.
Jika yang lulus tes ujian masuk lebih dari kuota yang ditetapkan maka Disdikbud Pamekasan akan melakukan seleksi lanjutan dengan memprioritaskan bagi siswa yang tidak mampu.
Besaran beasiswa yang dibantu Pemkab Pamekasan masing-masing Rp15 juta per semester selama delapan semester.
Akhmad Zaini menjelaskan program bantuan beasiswa kedokteran hasil kerja sama antara Pemkab Pamekasan dengan Unair Surabaya ini, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan memperluas akses layanan kesehatan di pedesaan.
"Pemkab Pamekasan ke depan menginginkan agar satu desa bisa ada satu orang dokter," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022