Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember meminta mahasiswa yang mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) tematik untuk mengolah sampah menjadi rupiah di desa tempat KKN mahasiswa yang bersangkutan.

"Bertambah satu lagi tema untuk program KKN tematik Universitas Jember yakni tema pengolahan sampah," kata Ketua LP2M Unej Prof. Yuli Witono dalam kegiatan ngobrol pagi bertema 'Dampingi Desa Memilah Sampah Jadi Rupiah' secara hibrid di kampus setempat, Selasa.

Menurut ia,  tema pengolahan sampah mengemuka setelah melihat keberhasilan mahasiswa peserta  Program KKN tematik Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) mendampingi warga mengolah sampah di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember.

"Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa dan terbukti berjalan dengan sukses adalah program bank sampah yang dilakukan di Desa Kertonegoro," tuturnya.

Ia mengatakan hal itu berawal dari observasi mahasiswa yang menemukan masalah sampah, sehingga peserta KKN MBKM tergerak memberikan solusi nyata penanganan sampah di Desa Kertonegoro, yang kemudian didukung oleh warga setempat.

"Sampah saat ini dan di masa depan akan tetap menjadi masalah yang perlu penanganan serius, sehingga kami akan menjadikan tema pengolahan sampah sebagai tema yang bisa dipilih oleh mahasiswa saat mengikuti KKN tematik," katanya.

Unej ingin turut serta memberikan solusi terhadap salah satu problema nyata masyarakat, apalagi pengolahan sampah menjadi salah satu bagian mewujudkan lingkungan hidup yang lestari sesuai visi dan misi Unej.

"Kami ingin mengubah pandangan masyarakat yang semula melihat sampah sebagai barang tak berguna bisa menjadi potensi menambah pundi-pundi rupiah," ujarnya.

Sementara Staf Ahli bidang Hubungan Antar Lembaga Kemendesa PDTT Samsul Widodo mengatakan sampah bukan lagi permasalahan kota semata, tapi sudah merambah desa, sehingga penanganan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama dari hulu hingga hilir.

"Peran itu bisa dilakukan oleh mahasiswa melalui program KKN tematik," katanya.

Ia juga minta Unej menyosialisasikan dan menerapkan konsep ekonomi sirkular yang menjadikan pelaku ekonomi sebagai penjaga sumber daya agar dapat dipakai selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur layanan.

"Peserta KKN Tematik menginisiasi berdirinya toko-toko bahan pangan seperti toko beras di desa dengan konsep bulk store yang mewajibkan pembelinya membawa sendiri wadah berasnya," ujarnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022