Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, tetap gencar sosialisasi sekaligus mengajak masyarakat untuk vaksin booster COVID-19, terlebih lagi ada wacana vaksin tersebut sebagai syarat melakukan perjalanan hingga mobilitas masyarakat di area publik.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengemukakan kebijakan itu memang masih imbauan, namun pemkot terus giat melakukan sosialisasi untuk vaksinasi booster COVID-19.

"Itu masih berupa imbauan, akan tetapi kalau juknisnya (petunjuk teknis) sudah turun kami akan menerapkan juga untuk Kota Kediri," katanya di Kediri, Minggu.

Pihaknya mendukung wacana kebijakan tersebut. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi langkah nyata dari pemerintah dalam mencegah penambahan kasus COVID-19 mengingat capaian vaksinasi booster masih tergolong rendah.

Capaian vaksinasi COVID-19 pada dosis I 141,81 persen, dosis II 129,63 persen, kemudian dosis III 33,13 persen. Adapun rinciannya untuk vaksinasi lansia, dosis I sebanyak 70,59 persen, dosis II sebanyak 64,36 persen, dan dosis III mencapai 24,99 persen. Sedangkan vaksinasi anak, dosis I sebanyak 112,85 persen serta dosis II 100,34 persen.

Pihaknya tetap membuka layanan vaksinasi di seluruh fasilitas kesehatan, menggencarkan vaksinasi mobile oleh seluruh puskesmas di wilayah kerja masing-masing, serta melakukan mobile vaksin ke tempat umum.

"Ini kan CFD sudah diadakan kembali kita juga terlibat di dalamnya dengan menyediakan stand khusus vaksinasi, gunanya untuk mencapai herd immunity di kalangan masyarakat. Harapannya kalau sudah booster bisa kebal sampai 98 persen," kata Fauzan.

Pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat agar patuh protokol kesehatan. Terlebih lagi, saat ini trend kasus COVID-19 kembali mencuat, ditambah lagi ditemukannya sub varian baru Omicron yakni BA.4 dan BA.5.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan sub varian Omicron sebelumnya, yaitu BA.1 dan BA.2.

Masyarakat, kata dia, juga diharapkan mewaspadai adanya immune escape, yaitu kondisi imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan akibat dari paparan atau infeksi varian omicron.

Kondisi tersebut menegaskan bahwa perilaku hidup sehat dengan mengikuti protokol kesehatan yang baik serta mengikuti vaksinasi COVID-19 masih menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan.

Terlebih lagi, pandemi COVID-19 hingga kini belum sepenuhnya hilang, sehingga memungkinkan terjadinya kenaikan kasus baru.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022