Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyarankan panitia penyelenggara kurban hendaknya menyembelih hewan kurban di rumah potong hewan (RPH) yang ada di wilayah itu guna memastikan keamanan dan kesehatan hewan.

"Kalau disembelih di RPH, di sana sudah didampingi oleh petugas kesehatan sehingga pasti akan lebih aman," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Pemkab Sumenep, Arif Firmanto kepada media di Sumenep, Kamis.

Ia menjelaskan DKPP Pemkab Sumenep saat ini memiliki lima RPH, tersebar di Kecamatan Manding, Lenteng, Talango, Ganding dan di Kecamatan Kota, Sumenep.

Selain lebih aman, pemotongan hewan kurban di RPH juga tidak dipungut biaya dan hewan yang hendak dipotong akan dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan terlebih dahulu.

"Karena prinsip petugas, hewan kurban yang akan dipotong itu harus benar-benar sehat. Makanya, kalau pemotongan di RPH lebih terjamin kualitas hewan yang akan dijadikan kurban, apalagi di musim wabah PMK seperti sekarang ini," katanya.

Kepala DKPP Pemkab Sumenep Arif Firmanto lebih lanjut menjelaskan, pihaknya memang telah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan dengan menerjunkan petugas ke kandang sapi milik warga dari rumah ke rumah.

"Selain melakukan pemeriksaan, kami juga telah melakukan vaksinasi PMK," katanya.

Akan tetapi, sambung dia, pemeriksaan kesehatan hewan untuk mendeteksi adanya sapi yang terserang wabah PMK itu belum dilakukan ke semua sapi yang ada di Sumenep.

"Sehingga jika pemotongan hewan kurban dilakukan RPH, ini juga untuk mengantisipasi kemungkinan hewan yang hendak dikurbankan tersebut belum diperiksa kesehatannya oleh petugas," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data DKPP Pemkab Sumenep, sapi yang dilaporkan sakit bergejala seperti terserang wabah PMK sebanyak 4.701 ekor, 2.956 sembuh dan yang mati sebanyak delapan ekor.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022