Pelaku usaha bunga anggrek di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyatakan bahwa bisnis jual beli bunga tersebut memiliki peluang yang sangat besar dan menjanjikan.
Wakil Direktur PT Java Indo Arjuno yang merupakan pengelola Taman Arjuno, Atoillah, di Malang, Kamis, mengatakan peminat bunga anggrek khususnya di dalam negeri terbilang masih sangat tinggi.
"Untuk saat ini, serapan terbesar untuk penjualan anggrek masih di Pulau Jawa," kata Atoillah.
Atoillah menjelaskan hingga saat ini Taman Arjuno yang berada di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, dan merupakan salah satu sentra budi daya anggrek di wilayah Jawa Timur tersebut telah menjual bungga anggrek kurang lebih sebanyak 36 ribu tanaman.
Menurutnya, penjualan bunga anggrek tersebut saat ini menggunakan sistem penjualan secara daring. Sebagian besar pembeli merupakan kolektor dan juga peminat baru budi daya anggrek tersebut.
Ada sejumlah jenis anggrek yang dijual, di antaranya Dendrobium, Phalaenopsis, Cattleya, Vanda dan Grammatophy.
Ia berharap dengan adanya sentra budi daya anggrek tersebut, diharapkan mampu mengurangi ketergantungan impor terhadap komoditas tersebut.
"Kami berharap ke depan Taman Arjuno ini bisa memproduksi hingga 12 juta tanaman. Target kami adalah berusaha menekan impor," katanya.
Ia menjelaskan potensi bisnis bunga anggrek tersebut di Indonesia masih terbuka lebar. Saat ini, kebutuhan bibit anggrek yang berasal dari impor mencapai 36 juta bibit per tahun, sementara untuk produksi dalam negeri berkisar sepuluh juta per tahun.
"Untuk saat ini, produksi kami berkisar antara 2 hingga 2,5 juta per tahun, karena petani kita juga bertambah," ujarnya.
Dalam upaya untuk meningkatkan produksi bunga anggrek di Taman Arjuno, lanjutnya, pihaknya juga memberdayakan warga sekitar yang merupakan para petani. Hingga saat ini, Taman Arjuno menggandeng kurang lebih 50 orang petani plasma.
Ada dua sistem yang dipergunakan pada Taman Arjuno untuk proses kerja sama dengan para petani tersebut. Sistem pertama adalah pihak pengelola menyuplai bibit bunga anggrek atau sistem kedua adalah membeli bibit dari Taman Arjuno.
"Untuk sistem pertama, nanti petani akan mengembalikan bibit yang sudah besar dan kami ganti dengan biaya operasional. Sementara yang kedua, petani plasma menjual kembali ke kami dengan harga menguntungkan," katanya.
Taman Arjuno tersebut, saat ini juga melakukan produksi dan memiliki tim riset budidaya anggrek untuk pengembangan. Taman Arjuno tersebut saat ini juga menjadi salah satu tujuan wisata yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022