Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Madiun menjadikan Desa Dolopo di Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sebagai desa binaan untuk meningkatkan pelayanan keimigrasian bagi warga di wilayah tersebut.
Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Madiun Non-TPI Madiun Andro Eka Putra mengatakan dipilihnya Desa Dolopo sebagai desa binaan karena di desa tersebut banyak warganya yang bekerja sebagai pekerja migran.
"Sehingga inovasi ini diharapkan dapat mempermudah pelayanan kepada para pekerja migran dari desa tersebut untuk mendapat informasi terkait keimigrasian," ujar Andro Eka Putra saat peresmian desa binaan di Desa Dolopo, Kabupaten Madiun, Rabu.
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang terbesar tenaga kerja migran di Asia Tenggara, termasuk dari Kabupaten Madiun. Hal inilah yang membuat Kantor Imigrasi Madiun berinovasi membentuk desa binaan.
Andro menjelaskan melalui desa binaan, kepala desa dan perangkatnya bisa memberikan pemahaman tentang keimigrasian, khususnya terkait penerbitan paspor bagi pekerja migran Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri. Sehingga, kasus-kasus pelanggaran terkait keimigrasian para pekerja migran dapat dicegah.
"Jika kepala desa dan perangkatnya memiliki pemahaman yang mumpuni terkait dengan proses penerbitan paspor RI bagi pekerja migran Indonesia, maka hal tersebut akan lebih mengena pada masyarakat pedesaan," kata dia.
Selain itu, jika masyarakat memahami prosedur pengurusan dan penerbitan paspor, maka akan terhindar dari upaya eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk membantu masyarakat, di Kantor Desa Dolopo sebagai desa binaan imigrasi, juga ditempatkan sebuah perangkat dengan aplikasi "FORDI MIDUN" yang berisi persyaratan, prosedur, dan biaya pengurusan paspor bagi pekerja migran.
Bupati Madiun Ahmad Dawami mengapresiasi inovasi Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Madiun yang telah memberikan pelayanan cepat bagi masyarakat Kabupaten Madiun, khususnya untuk para pekerja migran.
"Saya ucapkan terima kasih atas didirikan kegiatan dari pelayanan imigrasi di sini. Ini merupakan salah satu bentuk perhatian," kata Bupati Ahmad Dawami.
Ia berpesan agar pekerja migran asal Kabupaten Madiun yang akan ke luar negeri dibekali keahlian terlebih dahulu. Sehingga tidak ada kasus pekerja migran asal kabupaten Madiun yang mengalami masalah saat bekerja di negara tujuan.
"Saat ini di Dinas Tenaga Kerja Madiun juga ada pelatihan untuk para calon pekerja migran. Harapan saya dengan adanya pelatihan tersebut, para calon pekerja migran akan memiliki keahlian, sehingga mereka bisa 'survival' dan berhasil di negeri orang," kata Bupati.
Peresmian Desa Binaan di Desa Dolopo dihadiri Kepala Kantor Imigrasi Madiun, Bupati Madiun, Camat, dan Muspika Kecamatan Dolopo, perusahaan penyalur tenaga Kerja Migran Indonesia, serta staf OPD terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Madiun Non-TPI Madiun Andro Eka Putra mengatakan dipilihnya Desa Dolopo sebagai desa binaan karena di desa tersebut banyak warganya yang bekerja sebagai pekerja migran.
"Sehingga inovasi ini diharapkan dapat mempermudah pelayanan kepada para pekerja migran dari desa tersebut untuk mendapat informasi terkait keimigrasian," ujar Andro Eka Putra saat peresmian desa binaan di Desa Dolopo, Kabupaten Madiun, Rabu.
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang terbesar tenaga kerja migran di Asia Tenggara, termasuk dari Kabupaten Madiun. Hal inilah yang membuat Kantor Imigrasi Madiun berinovasi membentuk desa binaan.
Andro menjelaskan melalui desa binaan, kepala desa dan perangkatnya bisa memberikan pemahaman tentang keimigrasian, khususnya terkait penerbitan paspor bagi pekerja migran Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri. Sehingga, kasus-kasus pelanggaran terkait keimigrasian para pekerja migran dapat dicegah.
"Jika kepala desa dan perangkatnya memiliki pemahaman yang mumpuni terkait dengan proses penerbitan paspor RI bagi pekerja migran Indonesia, maka hal tersebut akan lebih mengena pada masyarakat pedesaan," kata dia.
Selain itu, jika masyarakat memahami prosedur pengurusan dan penerbitan paspor, maka akan terhindar dari upaya eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk membantu masyarakat, di Kantor Desa Dolopo sebagai desa binaan imigrasi, juga ditempatkan sebuah perangkat dengan aplikasi "FORDI MIDUN" yang berisi persyaratan, prosedur, dan biaya pengurusan paspor bagi pekerja migran.
Bupati Madiun Ahmad Dawami mengapresiasi inovasi Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Madiun yang telah memberikan pelayanan cepat bagi masyarakat Kabupaten Madiun, khususnya untuk para pekerja migran.
"Saya ucapkan terima kasih atas didirikan kegiatan dari pelayanan imigrasi di sini. Ini merupakan salah satu bentuk perhatian," kata Bupati Ahmad Dawami.
Ia berpesan agar pekerja migran asal Kabupaten Madiun yang akan ke luar negeri dibekali keahlian terlebih dahulu. Sehingga tidak ada kasus pekerja migran asal kabupaten Madiun yang mengalami masalah saat bekerja di negara tujuan.
"Saat ini di Dinas Tenaga Kerja Madiun juga ada pelatihan untuk para calon pekerja migran. Harapan saya dengan adanya pelatihan tersebut, para calon pekerja migran akan memiliki keahlian, sehingga mereka bisa 'survival' dan berhasil di negeri orang," kata Bupati.
Peresmian Desa Binaan di Desa Dolopo dihadiri Kepala Kantor Imigrasi Madiun, Bupati Madiun, Camat, dan Muspika Kecamatan Dolopo, perusahaan penyalur tenaga Kerja Migran Indonesia, serta staf OPD terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022