Pemerintah Kabupaten Gresik, Jatim, mulai melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di wilayah itu secara bertahap, salah satunya di peternakan milik Aziz di Desa Ngimboh, Kecamatan Ujungpangkah yang merupakan binaan Babinsa Koramil 0817/13.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di Gresik, Senin, mengatakan pada vaksinasi awal dilakukan di Desa Siwalan, Kecamatan Panceng, tujuannya memberantas penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.
Saat ini Pemkab Gresik mendapat jatah sebanyak 3.000 dosis vaksin dari pemerintah, dan dibagikan secara bertahap, meski secara menyeluruh belum bisa mencukupi kebutuhan vaksin sapi di daerah itu.
Perwakilan Babinsa Koramil 0817/13 Kopral Satu Yoyok mengatakan vaksin untuk hewan ternak dapat tersalurkan merata ke peternakan yang membutuhkan, walau kondisi vaksin yang diterima masih kurang sehingga lebih diprioritaskan untuk hewan ternak sapi perah.
Ia mengatakan untuk di wilayahnya ada sebanyak 140 ekor sapi yang mendapatkan vaksin secara bertahap, dan akan dilanjutkan ke peternakan lain berdasarkan data Dinas Pertanian Gresik.
"Saat ini sapi yang sudah divaksin tidak boleh dijual atau dipotong. Sebab, sapi yang sudah menerima vaksin dosis pertama ini akan dilanjutkan dosis dua dan 'booster' (penguat). Keuntungannya sapi yang telah tervaksin lengkap ada sertifikat yang juga memengaruhi harga jual ternak sapi tersebut," katanya.
Peternak sapi, Aziz, mengatakan vaksin yang disuntikan dapat mendukung peternakan dan hewan menjadi lebih sehat, serta yang terpenting dapat meminimalisir terpapar penyakit PMK, karena beberapa kejadian beberapa hewan ternak terpapar sampai mati.
"Kasus PMK ini menjadi kekhawatiran kami para peternak, apalagi menjelang Idul Adha, padahal saat-saat ini harusnya kami bisa mengais rezeki dari penjualan hewan ternak seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Kabupaten Gresik merupakan salah satu di antara empat daerah yang ditetapkan menjadi wilayah dengan kategori wabah PMK, di mana tiga daerah yang lain adalah Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di Gresik, Senin, mengatakan pada vaksinasi awal dilakukan di Desa Siwalan, Kecamatan Panceng, tujuannya memberantas penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.
Saat ini Pemkab Gresik mendapat jatah sebanyak 3.000 dosis vaksin dari pemerintah, dan dibagikan secara bertahap, meski secara menyeluruh belum bisa mencukupi kebutuhan vaksin sapi di daerah itu.
Perwakilan Babinsa Koramil 0817/13 Kopral Satu Yoyok mengatakan vaksin untuk hewan ternak dapat tersalurkan merata ke peternakan yang membutuhkan, walau kondisi vaksin yang diterima masih kurang sehingga lebih diprioritaskan untuk hewan ternak sapi perah.
Ia mengatakan untuk di wilayahnya ada sebanyak 140 ekor sapi yang mendapatkan vaksin secara bertahap, dan akan dilanjutkan ke peternakan lain berdasarkan data Dinas Pertanian Gresik.
"Saat ini sapi yang sudah divaksin tidak boleh dijual atau dipotong. Sebab, sapi yang sudah menerima vaksin dosis pertama ini akan dilanjutkan dosis dua dan 'booster' (penguat). Keuntungannya sapi yang telah tervaksin lengkap ada sertifikat yang juga memengaruhi harga jual ternak sapi tersebut," katanya.
Peternak sapi, Aziz, mengatakan vaksin yang disuntikan dapat mendukung peternakan dan hewan menjadi lebih sehat, serta yang terpenting dapat meminimalisir terpapar penyakit PMK, karena beberapa kejadian beberapa hewan ternak terpapar sampai mati.
"Kasus PMK ini menjadi kekhawatiran kami para peternak, apalagi menjelang Idul Adha, padahal saat-saat ini harusnya kami bisa mengais rezeki dari penjualan hewan ternak seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Kabupaten Gresik merupakan salah satu di antara empat daerah yang ditetapkan menjadi wilayah dengan kategori wabah PMK, di mana tiga daerah yang lain adalah Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022