Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, berupaya mempercepat program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 melalui pelatihan industri rumahan kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di wilayah itu.
"Ini kami lakukan, karena Pemkab Sumenep menginginkan agar potensi dan pengembangan ekonomi bisa digali dari masing-masing rumah tangga," kata Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah di Sumenep, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menjelaskan, khusus untuk program pelatihan industri rumahan ini, pemkab menunjuk dua dinas, yakni Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Kedua institusi ini bekerja sama, mengelola pelatihan, membina dan melakukan pendampingan tentang manajemen pemasaran, termasuk melakukan pendampingan usaha kerja sama dengan pelaku usaha lainnya.
"Program ini, tidak hanya sebatas pelatihan saja, akan tetapi juga pendampingan, termasuk mencarikan pasar setelah mereka mengikuti program pelatihan," katanya.
Pelatihan industri rumahan oleh Pemkab Sumenep itu disesuaikan dengan minat atau keinginan masyarakat dalam menjalan usaha yang hendak dilakukan. Contohnya, pelatihan pada kelompok industri mente rumahan di Desa Jelbudan, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep.
"Karena di desa banyak tanaman mente, dan sebagian masyarakat memang ingin mengembangkan usaha mente, maka pelatihan industri rumahan yang kita berita adalah industri mente," katanya.
Pola pelatihan berupa teori dan praktik bekerja sama dengan pelaku industri serta mentor dari perguruan tinggi.
Warga juga diarahkan agar hasil produk usaha mereka bisa dipasarkan di sejumlah toko swalayan seperti Alfamart dan Indomaret.
"Kenapa ini kita lakukan, karena Pemkab Sumenep telah bersepakat dengan Alfamart dan Indomaret agar kedua ritel ini juga memasarkan hasil produk UMKM warga Sumenep," katanya.
Wabup Dewi Khalifah menuturkan, saat ini sebanyak 23 produk UMKM warga Sumenep telah dipasarkan di toko modern seperti Indomaret dan Alfmart. "Dan kami berharap, ke depan akan lebih banyak lagi produk warga yang bisa dipasarkan di toko modern ini," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ini kami lakukan, karena Pemkab Sumenep menginginkan agar potensi dan pengembangan ekonomi bisa digali dari masing-masing rumah tangga," kata Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah di Sumenep, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menjelaskan, khusus untuk program pelatihan industri rumahan ini, pemkab menunjuk dua dinas, yakni Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Kedua institusi ini bekerja sama, mengelola pelatihan, membina dan melakukan pendampingan tentang manajemen pemasaran, termasuk melakukan pendampingan usaha kerja sama dengan pelaku usaha lainnya.
"Program ini, tidak hanya sebatas pelatihan saja, akan tetapi juga pendampingan, termasuk mencarikan pasar setelah mereka mengikuti program pelatihan," katanya.
Pelatihan industri rumahan oleh Pemkab Sumenep itu disesuaikan dengan minat atau keinginan masyarakat dalam menjalan usaha yang hendak dilakukan. Contohnya, pelatihan pada kelompok industri mente rumahan di Desa Jelbudan, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep.
"Karena di desa banyak tanaman mente, dan sebagian masyarakat memang ingin mengembangkan usaha mente, maka pelatihan industri rumahan yang kita berita adalah industri mente," katanya.
Pola pelatihan berupa teori dan praktik bekerja sama dengan pelaku industri serta mentor dari perguruan tinggi.
Warga juga diarahkan agar hasil produk usaha mereka bisa dipasarkan di sejumlah toko swalayan seperti Alfamart dan Indomaret.
"Kenapa ini kita lakukan, karena Pemkab Sumenep telah bersepakat dengan Alfamart dan Indomaret agar kedua ritel ini juga memasarkan hasil produk UMKM warga Sumenep," katanya.
Wabup Dewi Khalifah menuturkan, saat ini sebanyak 23 produk UMKM warga Sumenep telah dipasarkan di toko modern seperti Indomaret dan Alfmart. "Dan kami berharap, ke depan akan lebih banyak lagi produk warga yang bisa dipasarkan di toko modern ini," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022