BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Bojonegoro menggelar sosialisasi Gerakan Anti-Korupsi di Bojonegoro, Jawa Timur, guna mengedukasi pencegahan korupsi di lingkungan instansi itu.

Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Bojonegoro Iman M. Amin dalam keterangannya yang diterima di Madiun, Sabtu mengatakan kegiatan sosialisasi Gerakan Anti-Korupsi digelar pada Kamis (23/6) secara daring dengan menghadirkan Kepala Seksi Hubungan Industrial Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Rafiuddin Fathoni sebagai penyuluh Gerakan Anti-Korupsi dan diikuti oleh 51 peserta puskesmas se-Kabupaten Lamongan.

"Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran budaya antikorupsi yang dimulai dari diri sendiri untuk selalu menjunjung tinggi integritas kejujuran dalam melakukan pekerjaan sehari-hari," ujar Iman.

Menurut dia, dalam penyelenggaraan terhadap pelayanan program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada peserta, pihaknya tidak pernah melakukan pemotongan, tidak membiarkan praktik calo, dan tidak pernah melakukan permintaan serta memastikan akan menolak pemberian sesuatu atau gratifikasi terkait tugas pelayanan.

"Kepada para peserta yang sedang mengurus keperluan di BPJAMSOSTEK Bojonegoro tidak perlu memberikan apapun terhadap petugas," tegas Iman

Sementara itu, Rafiuddin Fathoni sebagai penyuluh antikorupsi mengatakan kegiatan tersebut mengusung tema "Menuju Indonesia Bebas Korupsi". 

Melalui Kebijakan Anti-Penyuapan BPJAMSOSTEK, lanjutnya, dewan pengawas, direksi, seluruh karyawan dan pihak yang bertindak atas nama BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk mewujudkan penerapan sistem manajemen antipenyuapan dalam rangka upaya pencegahan suap dalam bentuk apapun.

"Hal itu sesuai dengan Nilai Antipenyuapan BPJS Ketenagakerjaan yaitu "4 FIGHTs" dengan komitmen "Faith", "Integrity", "Good Governance", "Harmony", dan "Truthful"," kata dia.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022