Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menandatangani petisi petani tembakau sebagai bentuk komitmen dalam melindungi dan menjaga kualitas tembakau Madura pada musim tanam tembakau tahun ini.
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, pemkab perlu turun tangan secara langsung, mengingat tembakau merupakan salah satu potensi ekonomi masyarakat di wilayah itu.
"Ini juga sebagai bentuk komitmen bersama antara Pemkab Pamekasan dengan petani tembakau dan asosiasi petani tembakau," katanya di Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan tembakau bukan hanya sebagai sumber perekonomian warga, namun juga telah menjadi budaya masyarakat Pamekasan dan Madura pada umumnya.
Oleh karena itu, sambung orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan ini, menanam tembakau sama dengan menanam harapan.
"Jangan saling curiga lagi antara pemkab dengan petani tembakau. Kita sama-sama berjuang. Kita wujudkan kerja sama tripartit petani, pemerintah dan pabrikan. Kita pastikan manajemen produksi dan harga dapat berjalan baik, semua sesuai porsi dan tanggung jawab," kata bupati.
Sebelumnya, pada acara tanam tembakau di Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Pamekasan Samukrah menjelaskan Pamekasan sebagai sentra produksi tembakau Jawa Timur dan hasil produksi tembakau di kabupaten ini menyumbang 60 persen dari hasil produksi tembakau nasional.
Luas areal tanam tembakau tahun ini sekitar 1.400 hektare, berkurang dibanding musim tembakau 2021 yang mencapai 2.400 hektare.
Penyebab menyempitnya luas area tanam karena musim kemarau tertunda, yakni hingga akhir Juni 2022.
"Kalau tahun lalu kan mulai Mei, sudah banyak petani tembakau yang menanam. Tahun ini baru mulai, sehingga realisasi tanam juga berkurang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, pemkab perlu turun tangan secara langsung, mengingat tembakau merupakan salah satu potensi ekonomi masyarakat di wilayah itu.
"Ini juga sebagai bentuk komitmen bersama antara Pemkab Pamekasan dengan petani tembakau dan asosiasi petani tembakau," katanya di Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan tembakau bukan hanya sebagai sumber perekonomian warga, namun juga telah menjadi budaya masyarakat Pamekasan dan Madura pada umumnya.
Oleh karena itu, sambung orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan ini, menanam tembakau sama dengan menanam harapan.
"Jangan saling curiga lagi antara pemkab dengan petani tembakau. Kita sama-sama berjuang. Kita wujudkan kerja sama tripartit petani, pemerintah dan pabrikan. Kita pastikan manajemen produksi dan harga dapat berjalan baik, semua sesuai porsi dan tanggung jawab," kata bupati.
Sebelumnya, pada acara tanam tembakau di Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Pamekasan Samukrah menjelaskan Pamekasan sebagai sentra produksi tembakau Jawa Timur dan hasil produksi tembakau di kabupaten ini menyumbang 60 persen dari hasil produksi tembakau nasional.
Luas areal tanam tembakau tahun ini sekitar 1.400 hektare, berkurang dibanding musim tembakau 2021 yang mencapai 2.400 hektare.
Penyebab menyempitnya luas area tanam karena musim kemarau tertunda, yakni hingga akhir Juni 2022.
"Kalau tahun lalu kan mulai Mei, sudah banyak petani tembakau yang menanam. Tahun ini baru mulai, sehingga realisasi tanam juga berkurang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022