Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Kiai Haji Moh. Hasan Mutawakkil Alallah meminta ulama dan umara memperkuat kerja sama dalam menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Kami meminta adanya sinergi antara MUI dan pemerintah karena dengan kerja sama antara ulama dan umara, niscaya segala persoalan yang terjadi di tengah masyarakat akan bisa diatasi dengan baik, termasuk PMK," katanya saat menghadiri acara koordinasi dan halal bihalal MUI Kabupaten Lumajang, di Lumajang, Rabu.
Baca juga: Lebih 3.000 sapi di Lumajang terkena PMK
Menurutnya, umat Islam selalu berkemauan untuk meningkatkan ibadah dan amal baiknya, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha. Sselain berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji, umat Islam berusaha untuk melakukan ibadah kurban.
"Sayangnya, pada masa-masa sekarang ini justru masyarakat menghadapi wabah PMK pada hewan ternak, seperti kambing dan sapi," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
Baca juga: Kasus meluas, Tulungagung masuk zona kuning wabah PMK
Oleh karena itu, lanjut Kiai Mutawakkil, perlu kerja sama semua komponen untuk menghadapi masalah tersebut menjelang Hari Raya Idul Adha karena masyarakat ingin beribadah kurban.
Ia meminta MUI menjaga relasi harmoni dengan bupati, karena bagaimanapun sinergi tersebut dibutuhkan untuk kemaslahatan warga di Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta kepada MUI Kabupaten Lumajang untuk melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan kurban karena tidak semua orang membaca dan mengerti fatwa MUI.
Baca juga: Pemkab Pasuruan harapkan pasokan obat dan vaksin untuk percepat penanganan PMK
"Kami mohon dibantu untuk sosialisasi bagaimana hewan kurban yang sah untuk kurban, apalagi saat merebaknya PMK di Lumajang sehingga berharap masyarakat dapat saling membantu menghadapi wabah itu," katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Lumajang sudah berikhtiar mencari titik temu dan apabila masyarakat ingin berkurban, disarankan membeli sapi di peternak. "Kami berharap masyarakat saling membantu agar semua berjalan dengan baik," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami meminta adanya sinergi antara MUI dan pemerintah karena dengan kerja sama antara ulama dan umara, niscaya segala persoalan yang terjadi di tengah masyarakat akan bisa diatasi dengan baik, termasuk PMK," katanya saat menghadiri acara koordinasi dan halal bihalal MUI Kabupaten Lumajang, di Lumajang, Rabu.
Baca juga: Lebih 3.000 sapi di Lumajang terkena PMK
Menurutnya, umat Islam selalu berkemauan untuk meningkatkan ibadah dan amal baiknya, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha. Sselain berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji, umat Islam berusaha untuk melakukan ibadah kurban.
"Sayangnya, pada masa-masa sekarang ini justru masyarakat menghadapi wabah PMK pada hewan ternak, seperti kambing dan sapi," ucap Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
Baca juga: Kasus meluas, Tulungagung masuk zona kuning wabah PMK
Oleh karena itu, lanjut Kiai Mutawakkil, perlu kerja sama semua komponen untuk menghadapi masalah tersebut menjelang Hari Raya Idul Adha karena masyarakat ingin beribadah kurban.
Ia meminta MUI menjaga relasi harmoni dengan bupati, karena bagaimanapun sinergi tersebut dibutuhkan untuk kemaslahatan warga di Kabupaten Lumajang.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq meminta kepada MUI Kabupaten Lumajang untuk melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan kurban karena tidak semua orang membaca dan mengerti fatwa MUI.
Baca juga: Pemkab Pasuruan harapkan pasokan obat dan vaksin untuk percepat penanganan PMK
"Kami mohon dibantu untuk sosialisasi bagaimana hewan kurban yang sah untuk kurban, apalagi saat merebaknya PMK di Lumajang sehingga berharap masyarakat dapat saling membantu menghadapi wabah itu," katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Lumajang sudah berikhtiar mencari titik temu dan apabila masyarakat ingin berkurban, disarankan membeli sapi di peternak. "Kami berharap masyarakat saling membantu agar semua berjalan dengan baik," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022