Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mengajukan bantuan perbaikan belasan dam dan sejumlah plengsengan sungai yang rusak akibat bencana alam yang melanda wilayah itu pada musim hujan 2022 ini kepada pemerintah pusat.

"Pengajuan bantuan kepada pemerintah pusat ini dalam bentuk program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Rizal Moris di Bangkalan, Sabtu.

Ia menjelaskan, total jumlah dam yang rusak akibat bencana di kabupaten paling barat Pulau Madura ada di 18 titik, yakni Dam Budduk di Desa Mecajah Kecamatan Tanjung Bumi, Dam Batokorogan di Desa Batokorogan Kecamatan Kokop, Dam Bindang Desa di Banteyan Kecamatan Klampis.

Lalu, Dam Paorampak di Desa Alas Kembang Kecamatan Burneh, Dam Patonaan di Desa Binoh Kecamatan Burneh, Dam Sumber Gening di Desa Gili Anyar Kecamatan Kamal, Dam Glisgis di Desa Glisgis Kecamatan Modung, Dam Sepulu di Desa Sepulu Kecamatan Sepulu, dan Dam Kabanan di Desa Banangkah Kecamatan Burneh.

"Dan lainnya yang juga masuk dalam catatan kami adalah Dam Petapan di Desa Petapan Kecamatan Tragah, Dam Korot di Desa Korot Kecamatan Labang, dan Dam Glagga di Desa Glagga Kecamatan Arosbaya," katanya, menjelaskan.

Berikutnya, Dam Jambu di Desa Jambu Kecamatan Burneh, Dam Lamkajang di Desa Planggiran Kecamatan Tanjung Bumi, Dam Banyior di Desa Banyior Kecamatan Sepulu, Dam Petrah di Desa Petrah Kecamatan Tanah Merah, Dam Tagungguh di Desa Tagunngguh Kecamatan Tanjung Bumi, dan Dam Sumber Pettong di Desa Pettong Kecamatan Tanah Merah.

Selain dam, jenis kerusakan infrastruktur lain akibat bencana alam yang terjadi di Bangkalan adalah plengsengan sungai. "Khusus kerusakan plengsengan ini, terjadi di 46 titik yang tersebar di 18 kecamatan di Bangkalan ini," kata Rizal seraya mencontohkan plengsengan yang rusak antara lain plengsengan sungai di Desa Kelbung Kecamatan Sepulu, serta Tangkis Laut Desa Bumi Anyar.

Rizal Moris mengemukakan Pemkab Bangkalan terpaksa mengajukan bantuan perbaikan dam dan plengsengan yang rusak akibat bencana itu, karena anggaran yang tersedia di APBD Pemkab Bangkalan tidak cukup.

"Anggaran di Bangkalan kan sangat terbatas, sehingga kami perlu mengajukan bantuan ke pusat, agar bisa segera teratasi," katanya.

Jenis bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Bangkalan selama musim hujan 2022 berupa banjir, tanah longsor dan angin kencang.

"Yang menyebabkan banyak infrastruktur rusak di Bangkalan hingga kami terpaksa harus mengajukan bantuan ke pusat ini, pada bencana banjir dan tanah longsor," katanya, menjelaskan.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022