Satgas Pangan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menggelontor minyak goreng curah dalam operasi pasar di Pasar Betro, Sedati, sebanyak 6.000 kilogram sebagai upaya menekan tingginya harga minyak goreng.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Polisi Kusumo Wahyu di Sidoarjo mengatakan bahwa harga minyak goreng curah di sejumlah pasar berkisar antara Rp18 ribu dan Rp19 ribu per kilogram.

"Dengan operasi pasar ini, harga jual minyak goreng curah sesuai dengan harga eceran tertinggi pemerintah sebesar Rp14 ribu per liter atau Rp15.500,00 per kilogram," katanya.

Ia mengatakan bahwa pelaksanaan operasi minyak goreng curah tersebut bertujuan agar masyarakat mendapatkan minyak goreng seusai dengan HET pemerintah.

Ketentuan yang diberikan Satgas Pangan Sidoarjo dalam operasi pasar ini, kata dia, pembeli harus tunjukkan fotokopi KTP dan bawa tempat minyak goreng sendiri.

"Untuk warga perorangan atau nonusaha, maksimal pembelian 5 kilogram, sedangkan untuk UMKM atau pedagang kaki lima boleh di atas 5 kilogram," ujarnya.

Dikatakan pula bahwa pelaksanaan operasi minyak goreng curah tersebut bakal dilakukan lagi di tempat lain dengan metode dan harga yang sama.

"Harapannya program operasi pasar dapat membantu kebutuhan masyarakat terkait dengan minyak goreng. Untuk stabilitas harga dan pasokan minyak goreng di Kabupaten Sidoarjo, dijamin aman. Masyarakat tak perlu khawatir," katanya.

Salah satu warga bernama Heru mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar tersebut karena lebih murah ketimbang harga yang ada di pasaran.

"Operasi pasar minyak goreng curah ini sangat meringankan kami karena harganya lebih terjangkau daripada di pasaran," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022