Komunitas Camper Van se-Indonesia menjelajahi pesona alam Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, selama tiga hari ke depan, mulai pantai hingga ke pegunungan.
"Banyuwangi memiliki pantai, gunung, dan persawahan luas yang sangat cocok bagi para campers. Hutan di Banyuwangi juga masih terjaga dan menyimpan oksigen yang berlimpah. Tentu ini, jadi daya tarik tersendiri," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat.
Banyuwangi Camper Van Nusantara yang digelar sejak Kamis (26/5) hingga Sabtu (28/5) itu, katanya, juga dijadikan sebagai ajang untuk memeriahkan gelaran Liga Selancar Dunia atau World Surf League (WSL) yang digelar di G-Land, Taman Nasional Alas Purwo.
"Setelah mengikuti rangkaian acara Camper Van ini, bisa sekalian menyaksikan keseruan WSL di Alas Purwo yang eksotik," kata Ipuk.
Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Camper Van Banyuwangi, Adi Hartono menyebutkan jika kegiatan ini menyedot peserta dari berbagai kota di Indonesia. Tak kurang dari 500 orang dan 130 Camper Van yang mengikuti. Mereka berasal dari Jogjakarta, Semarang, Kediri, Surabaya, Bali, dan Jambi.
"Hari pertama, kami menginap di GWD. Di sini, para peserta bisa menikmati pantai atau menyebrang ke pulau Tabuhan atau Menjengan. Bisa snorkeling atau main canoe," ujarnya.
Hari berikutnya, para campers akan bergeser ke kaki Gunung Raung. Mampir di Pinus Camp dan Camping Ground Telunjuk Raung di Songgon. Kesejukan alam pegunungan, air terjun hingga sungai yang jernih menjadi suguhan utamanya.
"Para peserta bisa mengeksplore lebih jauh keindahan Banyuwangi. Bisa juga hadir ke Alas Purwo untuk menyaksikan WSL," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M Yanuar Bramuda menyampaikan bahwa akan ada beragam hiburan yang akan memeriahkan ajang camper van kali ini.
"Selain menikmati alam bebas, peserta juga disuguhi beragam atraksi menarik di berbagai lokasi yang dikunjungi. Misalnya, tarian tradisional, live music, hingga game seru,"kata Bramuda.
Komunitas Camper Van mulai tumbuh pesat di Indonesia. Komunitas ini memilih untuk menikmati waktu liburnya di alam terbuka. Sembari tinggal di kendaraannya yang telah dimodifikasi selayaknya tempat hunian. Ada dapur, tempat tidur, kamar mandi, bahkan ruang makan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Banyuwangi memiliki pantai, gunung, dan persawahan luas yang sangat cocok bagi para campers. Hutan di Banyuwangi juga masih terjaga dan menyimpan oksigen yang berlimpah. Tentu ini, jadi daya tarik tersendiri," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat.
Banyuwangi Camper Van Nusantara yang digelar sejak Kamis (26/5) hingga Sabtu (28/5) itu, katanya, juga dijadikan sebagai ajang untuk memeriahkan gelaran Liga Selancar Dunia atau World Surf League (WSL) yang digelar di G-Land, Taman Nasional Alas Purwo.
"Setelah mengikuti rangkaian acara Camper Van ini, bisa sekalian menyaksikan keseruan WSL di Alas Purwo yang eksotik," kata Ipuk.
Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Camper Van Banyuwangi, Adi Hartono menyebutkan jika kegiatan ini menyedot peserta dari berbagai kota di Indonesia. Tak kurang dari 500 orang dan 130 Camper Van yang mengikuti. Mereka berasal dari Jogjakarta, Semarang, Kediri, Surabaya, Bali, dan Jambi.
"Hari pertama, kami menginap di GWD. Di sini, para peserta bisa menikmati pantai atau menyebrang ke pulau Tabuhan atau Menjengan. Bisa snorkeling atau main canoe," ujarnya.
Hari berikutnya, para campers akan bergeser ke kaki Gunung Raung. Mampir di Pinus Camp dan Camping Ground Telunjuk Raung di Songgon. Kesejukan alam pegunungan, air terjun hingga sungai yang jernih menjadi suguhan utamanya.
"Para peserta bisa mengeksplore lebih jauh keindahan Banyuwangi. Bisa juga hadir ke Alas Purwo untuk menyaksikan WSL," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M Yanuar Bramuda menyampaikan bahwa akan ada beragam hiburan yang akan memeriahkan ajang camper van kali ini.
"Selain menikmati alam bebas, peserta juga disuguhi beragam atraksi menarik di berbagai lokasi yang dikunjungi. Misalnya, tarian tradisional, live music, hingga game seru,"kata Bramuda.
Komunitas Camper Van mulai tumbuh pesat di Indonesia. Komunitas ini memilih untuk menikmati waktu liburnya di alam terbuka. Sembari tinggal di kendaraannya yang telah dimodifikasi selayaknya tempat hunian. Ada dapur, tempat tidur, kamar mandi, bahkan ruang makan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022