Pemerintah Kota Mojokerto Jawa timur serius menggarap Kelompok Usaha Bersama (KUBe) ketahanan pangan meskipun wilayah Kota Mojokerto memiliki keterbatasan lahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan saat ini keberadaan sejumlah KUBe yang masih bertahan dan bahkan menunjukkan progres cukup positif.

"Meskipun tidak sebanyak bidang industri dan perdagangan, kami harus tetap mendukung warga yang punya ketertarikan pada bidang ketahanan pangan ini karena memang di situ masih ada peluang yang dinilai menguntungkan oleh sejumlah kelompok warga," katanya dalam keterangan pers di Mojokerto, Rabu.

Ia mengatakan KUBe bidang pertanian, perikanan, dan peternakan merupakan salah satu program inovasi Pemkot Mojokerto dalam upaya membangkitkan perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Pada awal pelaksanaannya, banyak warga yang antusias mengikuti program tersebut. Namun, belakangan keadaan mulai membaik, warga yang sebelumnya 'dirumahkan' oleh perusahaan, kini kembali bekerja sehingga jumlah warga yang turut serta dalam program tersebut berkurang.

"Di sisi lain ada kelompok yang bertahan dan bahkan sudah bisa berkembang. Mereka yang serius ini yang harus kami pantau terus dan layak mendapatkan bantuan permodalan," ujar wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini.

Menurutnya, awal mula tujuan dari program ini paling tidak warga bisa mencukupi kebutuhan konsumsi sendiri. Namun, dalam perkembangannya sejumlah KUBe pertanian bahkan bisa memasok pedagang sayur di sekitar mereka.

"Kemudian terdapat pula KUBe yang mampu mengolah hasil perikanan sehingga dapat menambah nilai jual panen yang dihasilkan," ujarnya.

Pihaknya juga terbuka apabila nantinya ada warga lain yang sebelumnya belum tergabung KUBe, namun kemudian tertarik untuk menekuni bidang tersebut.

Keseriusan Pemkot Mojokerto dalam mengakomodasi KUBe tersebut juga diwujudkan dengan dibuatnya sebuah sistem informasi terintegrasi bernama "Si Peri Piterpan".

Aplikasi tersebut akan menyajikan data komprehensif terkait pertanian, perikanan, peternakan, KUBe, poktan (kelompok tani), hingga data bantuan permodalan, laba-rugi, dan keaktifan penerima bantuan.

"Saya harap dengan adanya aplikasi ini, ke depan dapat semakin memudahkan pengembangan serta percepatan pembangunan bidang ketahanan pangan di Kota Mojokerto," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022