Dinas Pendidikan Jawa Timur tidak mengambil kebijakan untuk memperpanjang libur sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB seperti yang dilakukan provinsi lain karena potensi kemacetan lalu lintas ketika arus balik Lebaran 2022.

"Jatim bukan daerah tujuan balik. Tetapi, daerah keluarnya para pemudik. Artinya lebih banyak yang meninggalkan saat arus balik dibanding yang masuk ke Jatim," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu. 

"Sehingga relatif, lalu lintas itu tidak sangat mengganggu siswa saat pergi dan pulang sekolah," ujarnya, menambahkan. 

Pria yang juga menjabat PJ Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim ini menegaskan bahwa sekolah dalam naungan provinsi yakni SMA/SMK dan SLB tetap akan masuk pada Senin (9/5). 

"Jadi tidak ada perpanjangan libur," kata Wahid, menegaskan. 

Meski proses pembelajaran akan dimulai Senin mendatang, Wahid menyampaikan bahwa tidak semuanya harus datang ke sekolah. Karena Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap merujuk pada aturan pandemik COVID-19, yakni disesuaikan dengan PPKM level daerah masing-masing. 

"Kalau Level 1 itu 100 persen, Level 2 itu 50 persen dengan 6 jam pelajaran masing-masing jam pelajaran 45 menit. Level 3 masuk 50 persen dengan 4 jam pelajaran. Kita masih ikuti Instruksi Menteri Dalam Negeri," kata dia. 

Terkait PPKM level di 38 kabupaten/kota di Jatim, Wahid belum bisa merincinya. Tapi yang jelas, masih terdapat beberapa kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 3 berdasarkan Inmendagri. 

"Kalau Level 4 sudah tidak ada. Yang jelas kita mengikuti Inmendagri," ujar Wahid. (*)
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022