Kendaraan bermotor berpelat nomor luar Madura, seperti Malang (N), Jakarta (B), dan Bandung (D) memadati jalur lalu lintas penghubung Pulau Madura di Pamekasan, Jawa Timur, sejak Kamis siang hingga sore.
Berdasarkan pantauan di jalur lalu lintas Pamekasan, Kamis sore, kendaraan yang melintas kebanyakan roda empat. Umumnya membawa penumpang penuh dengan barang bawaan.
Beberapa di antara mobil yang melintas di jalur ini, ada yang menggunakan kendaraan dengan bak terbuka.
"Kalau yang mobil pikap merupakan warga lokal, bukan pemudik dari luar Madura, meskipun berpelat nomor luar Madura," kata petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan Heri Joko saat memantau arus balik di pos pantau Pamekasan.
Petugas yang berjaga di sejumlah pos pantau Lebaran seperti di Jalan Raya Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan dan pos pantau Jalan Raya Ambat, Kecamatan Tlanakan, memaklumi kondisi itu, karena kendaraan dengan bak terbuka sudah menjadi kendaraan alternatif bagi sebagian warga Pamekasan saat Lebaran.
Jenis kendaraan lain yang juga dimaklumi petugas adalah bentor atau becak motor.
Jenis kendaraan ini banyak digunakan oleh masyarakat di sepanjang pesisir Tlanakan, Pamekasan mulai dari Desa Branta hingga Desa Ambat yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Sampang.
Selain jalur lalu lintas di Kabupaten Pamekasan, kepadatan arus lalu lintas pada H+2 Lebaran ini juga terpantau di sejumlah titik di Kabupaten Bangkalan, di antaranya di Jalan Raya Tanah Merah dan Jalan Raya Blega, Bangkalan.
Kapolsek Blega Iptu Samsuri menuturkan di jalan raya Blega, kepadatan arus lalu lintas terjadi sejak pagi, bahkan arus lalu lintas dari arah Sampang yang hendak menuju Surabaya, sempat mengular hingga sekitar 1 kilometer.
"Pada siang hari agak landai, dan pada sore hari kembali padat. Malam ini, terpantau ramai lancar," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Berdasarkan pantauan di jalur lalu lintas Pamekasan, Kamis sore, kendaraan yang melintas kebanyakan roda empat. Umumnya membawa penumpang penuh dengan barang bawaan.
Beberapa di antara mobil yang melintas di jalur ini, ada yang menggunakan kendaraan dengan bak terbuka.
"Kalau yang mobil pikap merupakan warga lokal, bukan pemudik dari luar Madura, meskipun berpelat nomor luar Madura," kata petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan Heri Joko saat memantau arus balik di pos pantau Pamekasan.
Petugas yang berjaga di sejumlah pos pantau Lebaran seperti di Jalan Raya Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan dan pos pantau Jalan Raya Ambat, Kecamatan Tlanakan, memaklumi kondisi itu, karena kendaraan dengan bak terbuka sudah menjadi kendaraan alternatif bagi sebagian warga Pamekasan saat Lebaran.
Jenis kendaraan lain yang juga dimaklumi petugas adalah bentor atau becak motor.
Jenis kendaraan ini banyak digunakan oleh masyarakat di sepanjang pesisir Tlanakan, Pamekasan mulai dari Desa Branta hingga Desa Ambat yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Sampang.
Selain jalur lalu lintas di Kabupaten Pamekasan, kepadatan arus lalu lintas pada H+2 Lebaran ini juga terpantau di sejumlah titik di Kabupaten Bangkalan, di antaranya di Jalan Raya Tanah Merah dan Jalan Raya Blega, Bangkalan.
Kapolsek Blega Iptu Samsuri menuturkan di jalan raya Blega, kepadatan arus lalu lintas terjadi sejak pagi, bahkan arus lalu lintas dari arah Sampang yang hendak menuju Surabaya, sempat mengular hingga sekitar 1 kilometer.
"Pada siang hari agak landai, dan pada sore hari kembali padat. Malam ini, terpantau ramai lancar," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022