Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meminta warga tidak melakukan aksi borong barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran 2022 agar stok di pasaran tetap terjaga dan harga stabil.

"Saya minta pada seluruh masyarakat Kota Kediri, salah satunya para ibu-ibu Muslimat NU, jangan panic buying (aksi borong) saat Idul Fitri, beli barang-barang sesuai kebutuhan. Hal ini harus dilakukan agar ketersediaan stok dan kestabilan harga di pasar tetap terjaga," kata Asisten Administrasi Umum Sekda Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Rabu.

Nur Muhyar yang hadir dalam peringatan Nuzulul Quran diselenggarakan oleh PCNU Kota Kediri itu, menambahkan Ramadhan tahun ini berbeda dibandingkan dengan dengan dua tahun lalu.

Saat ini, kata dia, masyarakat telah diperbolehkan mudik setelah dua tahun berturut-turut tidak ada mudik karena pandemi COVID-19.

Ia juga mengajak masyarakat melakukan vaksinasi dosis dua dan penguat guna mencegah penularan COVID-19.

Pemkot Kediri juga telah menyediakan vaksin penguat hingga H-1 Lebaran di pusat perbelanjaan, seperti Kediri Mall, Kediri Town Square, RSUD Gambiran, alun-alun, dan Masjid Baiturrahman Semampir, Kota Kediri.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang belum melakukan vaksinasi kedua ataupun penguat untuk memanfaatkan layanan gratis tersebut.

"Saya mengajak untuk ikut menyampaikan pada sanak saudara, tetangga, dan kerabat, agar segera mendapatkan vaksin dosis dua dan 'booster' (penguat) sebelum mudik. Saat ini, Pemkot Kediri terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk percepatan vaksinasi 'booster' di berbagai ruang publik, salah satunya di pusat perbelanjaan," kata Nur Muhyar.

Dirinya juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, karena saat ini pandemi COVID-19 belum usai. Masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, menjaga jarak, dan selalu mengenakan masker.

Ia meminta masyarakat juga saling menjaga agar perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah berjalan kondusif.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya telah mengingatkan masyarakat yang mengadakan halal bihalal tetap harus menjalankan protokol kesehatan.

Apabila yang hadir dalam acara halal bihalal itu lebih dari 100 orang, makanan harus dibawa pulang.

"Saya mohon maaf yang biasanya kita mengadakan open house, kali ini tidak bisa open house karena ada larangan dari Pak Menteri. Nanti insyaallah dalam kesempatan lain kita akan berjumpa lagi," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022