Tim gabungan Pemerintah Kota Probolinggo menemukan sejumlah makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi saat melakukan inspeksi mendadak menjelang Lebaran di beberapa swalayan dan pertokoan di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.
"Ketika tiba di GM Toserba, tim gabungan langsung melakukan pengecekan dan pemeriksaan beberapa produk makanan dan minuman serta kue-kue Lebaran yang kebanyakan dijadikan sebagai parsel," kata Staf Ahli Pemkot Probolinggo Agus Hartadi yang memimpin inspeksi mendadak Tim 1.
Tim gabungan terbagi dalam dua tim yang dipimpin langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik bersama Dinkes P2KB, DKUPP, DPKPP, Dishub, dan Satpol PP setempat.
Kedua tim tersebut menyasar tiga swalayan besar dan sejumlah pertokoan di kawasan Pasar Baru, Indomaret Mangunharjo dan Angga Mart yang menjual berbagai makanan dan minuman untuk kebutuhan Lebaran.
Menurutnya ada beberapa poin yang diperiksa di antaranya, kemasan produk, tanggal kadaluarsa, dan kualitas makanan minuman, bahkan untuk produk UMKM harus memiliki Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
"Hasil pengecekan di GM Toserba, kami menemukan beberapa jenis makanan minuman yang kemasannya rusak, penyok, label kurang lengkap hingga PIRT yang sudah lama," tuturnya.
Ia menjelaskan tim menemukan hal serupa saat di KDS dan Sinar Terang, sehingga hal itu menjadi tugas tim dalam memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat Kota Probolinggo, terutama dari sisi makanan dan minuman.
"Sehingga dengan inspeksi mendadak itu bisa mengeliminir hal-hal yang tidak diinginkan seperti makanan dan minuman yang kadaluarsa, kemasan rusak dan sebagainya," katanya.
Agus mengatakan temuan-temuan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga hal itu tidak lepas dari kerja sama semua pihak, mulai dari bidang kesehatan, masyarakat hingga pengusaha yang mau introspeksi diri dan berbenah.
"Saya mengimbau agar masyarakat dan pengusaha tetap menjalankan protokol kesehatan semaksimal mungkin dan jangan lengah karena masih pandemi," ujarnya.
Sementara Kepala Dinkes P2KB NH Hidayati menjelaskan pihaknya tetap akan melakukan cek ulang dan memberikan pembinaan secara berkala terkait temuan makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi.
"Temuan tersebut ditarik dan tindak lanjutnya akan dilakukan pembinaan. Kemudian akan kami tindak lanjuti lagi selama 1 minggu untuk melihat apakah sudah ada perbaikan atau belum," katanya.
Ia mengatakan pihaknya menginginkan agar masyarakat lebih berhati-hati dan teliti serta memperhatikan kandungan, tanggal kadaluarsa serta kemasan produk makanan dan minuman, sehingga penting melihat segi keamanan pangan dan masa kadaluarsanya.
Sementara itu, Manager Sinar Terang Hadi Ferdian yang ditemui usai inspeksi mendadak menyatakan dukungannya terkait kegiatan yang dilakukan Pemkot setempat jelang Lebaran.
"Inspeksi yang dilakukan adalah rutinitas untuk menjaga kepercayaan konsumen. Kami tetap berusaha untuk memperbaiki dan mengikuti anjuran pemerintah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ketika tiba di GM Toserba, tim gabungan langsung melakukan pengecekan dan pemeriksaan beberapa produk makanan dan minuman serta kue-kue Lebaran yang kebanyakan dijadikan sebagai parsel," kata Staf Ahli Pemkot Probolinggo Agus Hartadi yang memimpin inspeksi mendadak Tim 1.
Tim gabungan terbagi dalam dua tim yang dipimpin langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik bersama Dinkes P2KB, DKUPP, DPKPP, Dishub, dan Satpol PP setempat.
Kedua tim tersebut menyasar tiga swalayan besar dan sejumlah pertokoan di kawasan Pasar Baru, Indomaret Mangunharjo dan Angga Mart yang menjual berbagai makanan dan minuman untuk kebutuhan Lebaran.
Menurutnya ada beberapa poin yang diperiksa di antaranya, kemasan produk, tanggal kadaluarsa, dan kualitas makanan minuman, bahkan untuk produk UMKM harus memiliki Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
"Hasil pengecekan di GM Toserba, kami menemukan beberapa jenis makanan minuman yang kemasannya rusak, penyok, label kurang lengkap hingga PIRT yang sudah lama," tuturnya.
Ia menjelaskan tim menemukan hal serupa saat di KDS dan Sinar Terang, sehingga hal itu menjadi tugas tim dalam memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat Kota Probolinggo, terutama dari sisi makanan dan minuman.
"Sehingga dengan inspeksi mendadak itu bisa mengeliminir hal-hal yang tidak diinginkan seperti makanan dan minuman yang kadaluarsa, kemasan rusak dan sebagainya," katanya.
Agus mengatakan temuan-temuan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga hal itu tidak lepas dari kerja sama semua pihak, mulai dari bidang kesehatan, masyarakat hingga pengusaha yang mau introspeksi diri dan berbenah.
"Saya mengimbau agar masyarakat dan pengusaha tetap menjalankan protokol kesehatan semaksimal mungkin dan jangan lengah karena masih pandemi," ujarnya.
Sementara Kepala Dinkes P2KB NH Hidayati menjelaskan pihaknya tetap akan melakukan cek ulang dan memberikan pembinaan secara berkala terkait temuan makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi.
"Temuan tersebut ditarik dan tindak lanjutnya akan dilakukan pembinaan. Kemudian akan kami tindak lanjuti lagi selama 1 minggu untuk melihat apakah sudah ada perbaikan atau belum," katanya.
Ia mengatakan pihaknya menginginkan agar masyarakat lebih berhati-hati dan teliti serta memperhatikan kandungan, tanggal kadaluarsa serta kemasan produk makanan dan minuman, sehingga penting melihat segi keamanan pangan dan masa kadaluarsanya.
Sementara itu, Manager Sinar Terang Hadi Ferdian yang ditemui usai inspeksi mendadak menyatakan dukungannya terkait kegiatan yang dilakukan Pemkot setempat jelang Lebaran.
"Inspeksi yang dilakukan adalah rutinitas untuk menjaga kepercayaan konsumen. Kami tetap berusaha untuk memperbaiki dan mengikuti anjuran pemerintah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022