Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil menghimpun sebanyak 2.305 kantong darah selama kegiatan donor di sejumlah masjid usai Shalat Tarawih sejak awal hingga pertengahan Ramadhan 1443 Hijriah.

"Hingga 18 Ramadhan tercatat sebanyak 2.305 kantong darah yang terkumpul, namun sayangnya sebanyak 1.077 relawan donor yang ditolak karena tidak lolos skrining," kata Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki di kota setempat, Selasa.

Ia mengatakan kegiatan donor darah Safari Ramadhan digelar di Masjid Baitul Amin yang berada di alun-alun Jember pada malam hari, sedangkan tim mobil unit Unit Donor Darah (UDD) PMI berkeliling ke masjid dan kantor kecamatan atau kelurahan di berbagai wilayah di Kabupaten Jember untuk menghimpun darah seiring dengan stok yang menipis.

Untuk kegiatan donor darah pada siang hari tetap diselenggarakan di UDD PMI Jalan Srikoyo, di Gerai Donor di Markas PMI Jl Jawa dan Gerai Donor di Klinik Pratama PMI Jubung.

"Di ketiga tempat tersebut tiap hari masih berhasil menghimpun darah, meskipun jumlahnya menurun drastis dibandingkan pada kondisi normal," tuturnya.

Ia menjelaskan PMI Jember menargetkan sebanyak 5.000 kantong darah dapat terhimpun selama bulan Ramadhan 2022 sesuai dengan prediksi kebutuhan selama Ramadhan hingga Lebaran, namun hingga pertengahan puasa baru tercapai 2.305 kantong darah.

"Kami gencar untuk mengajak masyarakat ikut serta dalam kegiatan donor darah yang digelar secara keliling di sejumlah masjid atau kantor kecamatan setempat untuk aksi kemanusiaan selama Ramadhan," katanya.

Zaenal menilai antusiasme masyarakat untuk donor darah saat Ramadhan di Jember cukup tinggi karena hal itu terbukti sekitar 1.077 pendonor yang tertolak karena tidak lolos skrining.

Dokter pemeriksa dari Klinik Pratama PMI Jubung yang membantu UDD PMI dr Farah Nailufar mengatakan saat puasa Ramadhan memang banyak relawan pendonor tertolak saat skrining.

"Pendonor yang tertolak cukup tinggi selama Ramadhan dibandingkan hari biasa. Hal itu karena tensi darah terlalu tinggi atau rendah dan HB nya juga tidak sesuai standar pendonor," ujarnya.

Sementara salah seorang pendonor disabilitas Ahmad Faisal mengatakan senang bisa menjadi pendonor di kegiatan Safari Ramadhan di Masjid An-Nur Kecamatan Bangsalsari.

"Saya ingin berbagi dengan sesama, meskipun saya memiliki keterbatasan dalam penglihatan. Saya senang bisa membantu orang lain yang membutuhkan darah," kata penyandang tunanetra itu.*
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022