Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo mengusulkan anggaran sebesar Rp65 miliar kepada pemerintah untuk mencegah banjir yang melanda Bengawan Jero di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto di Lamongan, Kamis, mengatakan anggaran itu sebagai tindak lanjut dari penanganan jangka pendek, seperti normalisasi Kali Dinoyo pada titik kritis yang sudah dilakukan pada Januari 2022.
"Kami mengusulkan dana Rp65 miliar untuk pembangunan total pintu Sluis Kuro. InsyaAllah kalau sudah tertutup akan efektif mengeluarkan air," kata Agus, dalam siaran persnya.
Kedua, katanya, anggaran itu untuk penambahan kapasitas pompa dan normalisasi dan merupakan usulan prioritas yang sangat penting untuk penanganan banjir secara permanen.
Selain mengusulkan alokasi dana prioritas, Agus juga mengusulkan normalisasi empat sungai, yakni Kali Blawi, Malang, Corong dan Mireng (BMCM) serta biaya operasional dan pemeliharaan selama satu tahun yang membutuhkan dana Rp318 miliar.
"Jika disetujui, total semua mencapai Rp383 miliar. dan hal itu bisa untuk normalisasi, gravitasi pembangunan pintu Kuro, penambahan pompa dan lainnya," katanya.
Agus mengatakan, berbagai skema, baik jangka pendek hingga jangka panjang, telah disiapkan dalam upaya menangani banjir di Bengawan Jero agar banjir di Kabupaten Lamongan segera teratasi secara permanen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Pemprov Jatim Muhammad Isa Anshori mengatakan pihaknya juga telah mempersiapkan normalisasi tiga rawa, yakni Rawa Semando, Cungkup dan Sekaran, agar fungsi rawa sebagai tadah air dapat bekerja maksimal.
"Sesuai kesepakatan ada tiga rawa yang akan provinsi normalisasi, bahkan dananya juga sudah kami siapkan, tinggal menunggu waktu yang tepat, mungkin bulan Juni atau Juli agar proses normalisasi dapat optimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto di Lamongan, Kamis, mengatakan anggaran itu sebagai tindak lanjut dari penanganan jangka pendek, seperti normalisasi Kali Dinoyo pada titik kritis yang sudah dilakukan pada Januari 2022.
"Kami mengusulkan dana Rp65 miliar untuk pembangunan total pintu Sluis Kuro. InsyaAllah kalau sudah tertutup akan efektif mengeluarkan air," kata Agus, dalam siaran persnya.
Kedua, katanya, anggaran itu untuk penambahan kapasitas pompa dan normalisasi dan merupakan usulan prioritas yang sangat penting untuk penanganan banjir secara permanen.
Selain mengusulkan alokasi dana prioritas, Agus juga mengusulkan normalisasi empat sungai, yakni Kali Blawi, Malang, Corong dan Mireng (BMCM) serta biaya operasional dan pemeliharaan selama satu tahun yang membutuhkan dana Rp318 miliar.
"Jika disetujui, total semua mencapai Rp383 miliar. dan hal itu bisa untuk normalisasi, gravitasi pembangunan pintu Kuro, penambahan pompa dan lainnya," katanya.
Agus mengatakan, berbagai skema, baik jangka pendek hingga jangka panjang, telah disiapkan dalam upaya menangani banjir di Bengawan Jero agar banjir di Kabupaten Lamongan segera teratasi secara permanen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Pemprov Jatim Muhammad Isa Anshori mengatakan pihaknya juga telah mempersiapkan normalisasi tiga rawa, yakni Rawa Semando, Cungkup dan Sekaran, agar fungsi rawa sebagai tadah air dapat bekerja maksimal.
"Sesuai kesepakatan ada tiga rawa yang akan provinsi normalisasi, bahkan dananya juga sudah kami siapkan, tinggal menunggu waktu yang tepat, mungkin bulan Juni atau Juli agar proses normalisasi dapat optimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022