Gerai vaksinasi terpadu yang didirikan Pemkab Pamekasan di area Monumen Arek Lancor selama bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah ini diserbu warga sejak hari pertama pelaksanaan hingga saat ini.
"Alhamdulillah, sejak dibuka pada 11 Maret hingga hari ketiga ini, warga banyak yang berdatangan untuk vaksin COVID-19," kata anggota Satgas COVID-19 dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di lokasi gerai vaksin, Rabu.
Gerai vaksin terpadu di Pamekasan ini untuk memperluas cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan yang masih rendah.
Budi menjelaskan gerai vaksin terpadu itu melayani semua jenis suntikan vaksin, mulai dari dosis 1, 2 dan 3 atau vaksin penguat dan akan berlangsung hingga musim arus balik Lebaran 1443 Hijriah.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan dr. Saifudin, selain dalam rangka memperluas cakupan vaksinasi, pembukaan gerai vaksin terpadu itu juga sebagai upaya pemkab mempermudah masyarakat yang hendak melakukan mudik Lebaran.
Sesuai dengan ketentuan, salah satu persyaratan mudik Lebaran harus menunjukkan sertifikat vaksin penguat atau dosis ketiga.
"Dan warga yang disuntik vaksin selama ini memang dosis ketiga, yakni warga yang hendak melakukan mudik Lebaran," katanya, menjelaskan.
Pada pelaksanaan vaksinasi massal selama Ramadhan 1443 Hijriah ini, Pemkab Pamekasan melibatkan sebanyak 17 tim vaksin, antara lain dari Klinik Polres Pamekasan, Pos Kesehatan TNI-AD, Klinik As-Salamah, dan 15 puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan.
Vaksinasi dibuka selama 24 jam, mulai pagi, siang, hingga malam hari oleh tenaga medis dan tim vaksin dari Puskesmas, dan klinik.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kabupaten Pamekasan memang tercatat sebagai kabupaten dengan cakupan vaksinasi paling rendah di Jawa Timur.
Selain Pamekasan, kabupaten lain di Jawa Timur yang terdata cakupan vaksinasinya rendah adalah Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Lumajang, yakni baru menyelesaikan 1,09 juta dosis untuk vaksinasi dosis 2 dari target yang diharapkan sebanyak 2,36 juta peserta vaksin.
Untuk dosis 2, warga Pamekasan yang divaksin baru mencapai 29,13 persen, dan untuk dosis 1, terdata sebanyak 72,13 persen atau diikuti oleh 675,09 ribu peserta, dari jumlah total sasaran sebanyak 652,82 ribu peserta.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu malam, warga yang datang ke lokasi gerai vaksin terpadu ini bukan hanya dari Kecamatan Kota Pamekasan, akan tetapi juga dari sejumlah kecamatan lain, seperti Kecamatan Pademawu, Larangan, Pakong dan Kecamatan Kadur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Alhamdulillah, sejak dibuka pada 11 Maret hingga hari ketiga ini, warga banyak yang berdatangan untuk vaksin COVID-19," kata anggota Satgas COVID-19 dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di lokasi gerai vaksin, Rabu.
Gerai vaksin terpadu di Pamekasan ini untuk memperluas cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan yang masih rendah.
Budi menjelaskan gerai vaksin terpadu itu melayani semua jenis suntikan vaksin, mulai dari dosis 1, 2 dan 3 atau vaksin penguat dan akan berlangsung hingga musim arus balik Lebaran 1443 Hijriah.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan dr. Saifudin, selain dalam rangka memperluas cakupan vaksinasi, pembukaan gerai vaksin terpadu itu juga sebagai upaya pemkab mempermudah masyarakat yang hendak melakukan mudik Lebaran.
Sesuai dengan ketentuan, salah satu persyaratan mudik Lebaran harus menunjukkan sertifikat vaksin penguat atau dosis ketiga.
"Dan warga yang disuntik vaksin selama ini memang dosis ketiga, yakni warga yang hendak melakukan mudik Lebaran," katanya, menjelaskan.
Pada pelaksanaan vaksinasi massal selama Ramadhan 1443 Hijriah ini, Pemkab Pamekasan melibatkan sebanyak 17 tim vaksin, antara lain dari Klinik Polres Pamekasan, Pos Kesehatan TNI-AD, Klinik As-Salamah, dan 15 puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan.
Vaksinasi dibuka selama 24 jam, mulai pagi, siang, hingga malam hari oleh tenaga medis dan tim vaksin dari Puskesmas, dan klinik.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kabupaten Pamekasan memang tercatat sebagai kabupaten dengan cakupan vaksinasi paling rendah di Jawa Timur.
Selain Pamekasan, kabupaten lain di Jawa Timur yang terdata cakupan vaksinasinya rendah adalah Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Lumajang, yakni baru menyelesaikan 1,09 juta dosis untuk vaksinasi dosis 2 dari target yang diharapkan sebanyak 2,36 juta peserta vaksin.
Untuk dosis 2, warga Pamekasan yang divaksin baru mencapai 29,13 persen, dan untuk dosis 1, terdata sebanyak 72,13 persen atau diikuti oleh 675,09 ribu peserta, dari jumlah total sasaran sebanyak 652,82 ribu peserta.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Rabu malam, warga yang datang ke lokasi gerai vaksin terpadu ini bukan hanya dari Kecamatan Kota Pamekasan, akan tetapi juga dari sejumlah kecamatan lain, seperti Kecamatan Pademawu, Larangan, Pakong dan Kecamatan Kadur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022