Vaksin COVID-19 saat ini tidak ampuh melawan Omicron subvarian BA.2, kata Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Rabu (6/4).
Pernyataan tersebut menyusul pertemuan ahli eksternal dalam panel FDA untuk membahas perubahan ke dosis vaksin penguat atau booster di masa depan.
Namun, FDA mengatakan bahwa suntikan penguat vaksin melindungi dari penyakit serius COVID-19 dibandingkan dengan dua dosis awal.
Para pejabat kesehatan AS pada akhir Maret menyetujui dosis kedua vaksin penguat Moderna dan Pfizer untuk orang-orang berusia 50 ke atas, mengutip data yang menunjukkan penurunan imunitas dan risiko yang ditimbulkan varian COVID-19 Omicron.
“Pembahasan hari ini adalah diskusi yang jauh lebih besar. Ini diskusi untuk apa yang kami lakukan terkait populasi keseluruhan dan apa yang kami lakukan saat kami berpikir bahwa virus itu telah berevolusi lebih lanjut,” kata Direktur Pusat Evaluasi Biologi dan Penelitian FDA Peter Marks.
Dosis keempat vaksin Pfizer/BioNTech menurunkan tingkat COVID-19 di antara lansia, tetapi perlindungan terhadap infeksi ternyata tidak tahan lama, berdasarkan hasil penelitian besar dari Israel, Selasa (5/4).
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Pernyataan tersebut menyusul pertemuan ahli eksternal dalam panel FDA untuk membahas perubahan ke dosis vaksin penguat atau booster di masa depan.
Namun, FDA mengatakan bahwa suntikan penguat vaksin melindungi dari penyakit serius COVID-19 dibandingkan dengan dua dosis awal.
Para pejabat kesehatan AS pada akhir Maret menyetujui dosis kedua vaksin penguat Moderna dan Pfizer untuk orang-orang berusia 50 ke atas, mengutip data yang menunjukkan penurunan imunitas dan risiko yang ditimbulkan varian COVID-19 Omicron.
“Pembahasan hari ini adalah diskusi yang jauh lebih besar. Ini diskusi untuk apa yang kami lakukan terkait populasi keseluruhan dan apa yang kami lakukan saat kami berpikir bahwa virus itu telah berevolusi lebih lanjut,” kata Direktur Pusat Evaluasi Biologi dan Penelitian FDA Peter Marks.
Dosis keempat vaksin Pfizer/BioNTech menurunkan tingkat COVID-19 di antara lansia, tetapi perlindungan terhadap infeksi ternyata tidak tahan lama, berdasarkan hasil penelitian besar dari Israel, Selasa (5/4).
Sumber: Reuters
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022