PT Hutama Karya (Persero) berkomitmen untuk menerapkan Teknologi Toll Road 4.0 yang dicanangkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) selaku regulator.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin, mengatakan bahwa Hutama Karya sebagai salah satu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selalu mengikuti perkembangan teknologi yang ada, serta telah mempersiapkan infrastruktur teknologi baik dari sisi hardware maupun kebutuhan jaringan komunikasi guna mendukung Teknologi Toll Road 4.0.

“Saat ini pengoperasian jalan tol Hutama Karya telah dilakukan dengan beberapa inovasi teknologi di antaranya penerapan Intelligent Traffic System (ITS) dalam hal pendeteksian kondisi lalu lintas secara realtime serta penyampaian secara otomatis kepada pengguna jalan, Weigh in Motion (WIM) dalam menciptakan bebas kendaraan Overload, Smart Closed Circuited Television (Smart CCTV), Data Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS), pengembangan aplikasi HK Toll Apps sebagai media informasi tol HK berbasis mobile, dan implementasi Speed Cam yang terintegrasi dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Nasional,” ujar Koentjoro.

Penerapan Intelligent Traffic System (ITS) dikendalikan secara terpusat di Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol (OPT). Pada penggunaannya, sistem ini mendeteksi dan menganalisis kendali pendapatan tol, kendali performa peralatan tol, kendali kondisi lalu lintas melalui CCTV yang terintegrasi ke sistem ITS, kendali penanganan pothole, kendali kendaraan Over Dimension dan Over Load (ODOL), hingga kendali keluhan pelanggan atau sentiment analysis dari media sosial sebagai bahan evaluasi manajemen.

“Sedangkan untuk Weigh in Motion (WIM), sistem ini dapat mengukur beban kendaraan sesuai standar dan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI), tanpa perlu menghentikan kendaraan, sehingga kendaraan yang lewat akan secara otomatis terdeteksi beban kendaraannya. Jika melewati standar JBI, maka kendaraan tersebut tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan diharuskan keluar melalui gerbang tol terdekat,” kata Koentjoro.

Untuk mendeteksi otomatis kecelakaan di jalan tol, Hutama Karya juga telah memasang Smart Closed Circuited Television (Smart CCTV) yang berfungsi untuk mendeteksi otomatis jika terjadi insiden dan kecelakaan di jalan tol, menghitung jumlah kendaraan yang melintas secara real-time, pelanggaran lalu lintas seperti berhenti di jalan tol, kendaraan lawan arah, dan jika ada perlambatan.

“Tak sampai di situ, Hutama Karya juga menerapkan alat untuk mengukur kepadatan lalu lintas di jalan tol melalui Data Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS). Teknologi ini menghitung volume kendaraan, occupancy, dan kecepatan rata-rata di jalan tol. Data ini kemudian dapat dipakai sebagai early warning system sebelum terjadi kepadatan di lokasi tertentu,” kata Koentjoro.

Agar mempermudah masyarakat mendapatkan informasi seputar jalan tol, Hutama Karya juga sudah menghadirkan aplikasi HK Toll Apps. Aplikasi ini memuat konten seputar jalan tol yang dimiliki Hutama Karya, yang bertujuan memudahkan pengguna jalan pada saat memulai perjalanan maupun di dalam perjalanan, khususnya di jalan tol yang dikelola.

“Terakhir, Hutama Karya saat ini telah memasang kamera Electrolic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Lampung. Dengan adanya tilang elektronik ini seluruh pengguna jalan yang melintas dapat langsung terdeteksi oleh kamera ETLE apabila melakukan pelanggaran lalu lintas khususnya terkait kecepatan berkendara,” ujar Direktur Operasi III Hutama Karya tersebut.


Baca juga: HUT Ke-61, Hutama Karya beri nilai lebih pembangunan infrastruktur

Baca juga: Hutama Karya dukung kebijakan penyelesaian sektor keairan

Baca juga: Hutama Karya garap proyek Konstruksi Tol Semarang - Demak Paket 1A

Pewarta: Aji Cakti

Editor : Rachmat Hidayat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022