Kolaborasi siswa SMA/SMK di Jawa Timur yang tergabung dalam tujuh project tim Seacrh for Seameo Young Scientist (SSYS) meraih empat penghargaan bergengsi di tingkat Asia Tenggara.

"Alhamdulillah, dari lima penghargaan yang diraih Indonesia, empat di antaranya disumbang oleh perwakilan dari Jawa Timur," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Selasa.

Penghargaan yang didapat adalah Outstanding Award for Presentation of Project Exhibit kategori Science Category yang merupakan gabungan dari SMKS Ibrahimy Sukorejo, Situbondo dan SMAN 2 Situbondo serta SMAN 1 Kencong dan SMAN 1 Umbulsari.

Selanjutnya penghargaan Spesial Award for Relevancy of Study to the Congress Thene kategori matematika. Ketiga, penghargaan untuk Spesial Award for Benefit to the Local Community kategori matematika gabungan dari SMAN 2 Situbondo dan SMAN 1 Kencong.

Terakhir Spesial Award for Conmercial Potential kategori matematika yang merupakan gabungan dari SMAN 2 Situbondo dan SMKN 7 Surabaya.

Wahid menuturkan, SYSS lebih banyak diikuti para pelajar tingkat SMA di 11 negara Asia Tenggara dengan tingkat kompetisi yang sangat ketat, mulai penyaringan proposal proyek penelitian, hingga penjurian. 

Salah satu prestasi membanggakan yang diraih oleh Krisna Aradea Trilingga Putra, siswa SMK Negeri 7 Surabaya dari Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang meraih Special Award For Commercial Potential.

"Kita patut bangga atas prestasi yang mereka peroleh. Krisna Areda misalnya siswa SMKN 7 Surabaya yang membuat sensor kebakaran hutan," urainya.

Sensor tersebut, lanjut Wahid untuk  mengetahui efektivitas getah kayu Palembang “Lannea Coromandelica” sebagai elemen utama miniatur sensor kebakaran hutan.

Juga untuk mengetahui hubungan volume getah kayu Palembang dan waktu deteksi kebakaran hutan.

Melalui ajang kompetisi peneliti muda ini, Wahid berharap mampu menumbuh dan menjadi inspirasi anak muda Indonesia. "Semoga dapat menjadi penerus cita-cita bangsa," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong para guru dan kepala sekolah untuk lebih banyak mencetak prestasi membanggakan untuk penelitian ilmiah di bidang sains dan matematika.

"Kita tahu bahwa SMK ini 70 persen praktik, 30 persen teori. Sedangkan SMA hanya 33 persen lulusannya melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan sisanya, tanpa keahlian. Jadi kolaborasi ini bagus untuk mengembangkan keilmuan yang ada di SMA dan SMK," katanya.

Mantan Menteri Sosial ini juga bersyukur atas capaian yang diraih para siswa di tengah kondisi yang masih pandemi.

Ia berharap baik Kepala Dinas Pendidikan Jatim, kepala SMA/SMK ataupun para guru terus melakukan kolaborasi untuk kemajuan pendidikan di wilayah setempat. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022