Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, membidik peluang ekspor ikan hias dengan memanfaatkan potensi budi daya ikan hias yang melimpah di kota ini.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Ferry Djatmiko di Kediri, Jumat mengemukakan Kota Kediri sudah mengalami bonus demografi. 70 persen warganya merupakan usia produktif, namun belum banyak yang bekerja di sektor pertanian dan perikanan.
"Padahal, kedua sektor tersebut masih tumbuh positif saat pandemi. Untuk itu, kami mengajak peternak agar bisa melakukan kegiatan ekonomi, khususnya ekspor ikan hias," katanya di Kediri.
Ia berharap para peternak juga memanfaatkan peluang bisnis ini. Terlebih, di sekitar Kota Kediri sebentar lagi juga akan ada pembangunan bandara dan exit tol, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan.
Ferry menambahkan untuk lahan potensi ikan hias di Kota Kediri mencapai 24.762 meter persegi dengan jumlah pembudidaya sebanyak 364 orang yang terbagi dalam 25 kelompok di 2 koperasi perikanan.
"Dukungan dari Pemkot Kediri adalah memfasilitasi dalam pembuatan NIB, memfasilitasi penunjukan kelompok dan memfasilitasi pembiayaan melalui program Kurnia. Sementara untuk Prodamas Plus akan memfasilitasi pembentukan wirausaha baru, bantuan modal, koperasi dan pameran UMKM," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohammad Ridwan mengatakan Indonesia adalah salah satu eksportir ikan hias di dunia. Lebih dari 50 persen pemasok ikan hias berasal dari Jawa Timur.
Ia menyebut Kota Kediri juga termasuk daerah penyuplai ikan hias air tawar, sehingga potensi untuk ekspor harus benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik.
Ia mengaku mengadakan pertemuan dengan para pembudidaya dalam acara temu bisnis pelaku perikanan dengan tema"Menangkap peluang ekspor ikan hias, yang digelar di sebuah hotel di Kota Kediri.
Acara digelar hybrid dengan daring dan offline, menghadirkan dua narasumber, yakni Joty Atmadjaja (Owner Joty Beta Galery Transhipping Service) dan Santoso (Eksportir Ikan Cupang Kota Kediri). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Ferry Djatmiko di Kediri, Jumat mengemukakan Kota Kediri sudah mengalami bonus demografi. 70 persen warganya merupakan usia produktif, namun belum banyak yang bekerja di sektor pertanian dan perikanan.
"Padahal, kedua sektor tersebut masih tumbuh positif saat pandemi. Untuk itu, kami mengajak peternak agar bisa melakukan kegiatan ekonomi, khususnya ekspor ikan hias," katanya di Kediri.
Ia berharap para peternak juga memanfaatkan peluang bisnis ini. Terlebih, di sekitar Kota Kediri sebentar lagi juga akan ada pembangunan bandara dan exit tol, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan.
Ferry menambahkan untuk lahan potensi ikan hias di Kota Kediri mencapai 24.762 meter persegi dengan jumlah pembudidaya sebanyak 364 orang yang terbagi dalam 25 kelompok di 2 koperasi perikanan.
"Dukungan dari Pemkot Kediri adalah memfasilitasi dalam pembuatan NIB, memfasilitasi penunjukan kelompok dan memfasilitasi pembiayaan melalui program Kurnia. Sementara untuk Prodamas Plus akan memfasilitasi pembentukan wirausaha baru, bantuan modal, koperasi dan pameran UMKM," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohammad Ridwan mengatakan Indonesia adalah salah satu eksportir ikan hias di dunia. Lebih dari 50 persen pemasok ikan hias berasal dari Jawa Timur.
Ia menyebut Kota Kediri juga termasuk daerah penyuplai ikan hias air tawar, sehingga potensi untuk ekspor harus benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik.
Ia mengaku mengadakan pertemuan dengan para pembudidaya dalam acara temu bisnis pelaku perikanan dengan tema"Menangkap peluang ekspor ikan hias, yang digelar di sebuah hotel di Kota Kediri.
Acara digelar hybrid dengan daring dan offline, menghadirkan dua narasumber, yakni Joty Atmadjaja (Owner Joty Beta Galery Transhipping Service) dan Santoso (Eksportir Ikan Cupang Kota Kediri). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022