Puluhan warga yang bermukim di kawasan kaki Gunung Wilis Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, bergotong-royong membersihkan timbunan tanah bercampur batu, lumpur serta potongan kayu yang menutup akses jalan utama di Kecamatan Sendang akibat guyuran hujan deras sehari sebelumnya, Rabu (23/3).
 
Kerja bakti itu melibatkan berbagai unsur yang memiliki prosedur dan kewenangan tanggap darurat bencana, seperti BPBD, TNI, kepolisian hingga jajaran perangkat desa sekitar.
 
Mereka tampak bahu-membahu menyingkirkan material longsor yang memutus akses jalan antarkecamatan dengan peralatan cangkul dan sekop.
 
Tak satu pun alat berat dikerahkan untuk melakukan normalisasi jalur menuju Kota Kecamatan Sendang itu.
 
"Alhamdulillah, sebagian besar material longsor berhasil disingkirkan setelah tiga jam gotong-royong," kata perangkat Desa Sendang Bambang Pujianto di Tulungagung.
 
Bencana longsor di jalan raya Sendang ini terjadi pada Rabu (23/3) sore sekitar pukul 17.00 WIB.
 
Hujan deras yang terus mengguyur kawasan lereng Gunung Wilis sejak tiga jam sebelumnya, membuat tanah tebing di atas akses jalan raya Sendang bergerak dan terjadilah longsor dengan volume besar.
 
Akibat tertutupnya jalan utama ini, warga yang hendak menuju Desa Sendang terpaksa harus memutar sejauh tiga kilometer, dengan kondisi jalan yang rusak. Demikian pula sebaliknya.
 
Titik longsor berada pada daerah yang semula rawan longsor. Apalagi jika turun hujan deras, warga selalu was-was akan terjadi longsor.
 
"Ada lima titik yang longsor," katanya.
 
Dikonfirmasi terpisah, Danramil Sendang Kapten Armed Sugiharto di lokasi kejadian menjelaskan, selain di Nyawangan ada dua titik lainnya. l yang juga terjadi tanah longsor.
 
Titik itu ada di Desa Krosok dan Desa Tugu.
 
Sugiharto mengatakan untuk menyingkirkan material longsor ini, pihaknya menawarkan pada pemerintah desa setempat untuk mengerahkan alat berat.
 
Namun pemerintah Desa Nyawangan memilih untuk menggerakkan warganya untuk kerja bakti.
 
"Hasil koordinasi warga sanggup dikerahkan untuk kerja bakti," katanya.
 
Tertutupnya jalan ini membuat kegiatan ekonomi warga terganggu.
 
Apalagi sebagian warga sekitar mengandalkan jalan ini untuk mengirimkan produksi susu sapike pengepulnya.
 
"Ya itu pasti, karena tidak bisa dilalui," ucapnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022