Puluhan anak SD dan SMP di pengungsian darurat lereng Semeru, Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candi Puro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengikuti Sekolah Alam Raya yang digelar Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari Festival Literasi Semeru 2022 yang digagas Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk memperingati milad ke-38," kata Manager Director FLS 2022  Radius Setiyawan.

Radius, sapaannya menyampaikan, Sekolah Alam Raya ini kolaborasi UM Surabaya dengan warga lokal Semeru yang telah lama memiliki konsep sekolah alam.

"UM Surabaya hadir dengan memberikan konsep baru setelah beberapa kali ikut terlibat di bidang edukasi dalam penanganan korban erupsi Semeru. Kali ini, UM Surabaya mengajak siswa yang biasa mengikuti sekolah formal untuk mengikuti sekolah alam," ungkapnya.

Dalam kegiatan Sekolah Alam Raya ini, dibagi dalam beberapa pos. Pos pertama mereka diajari tentang krisis lingkungan lewat story telling dengan melibatkan mahasiswa.

Kedua siswa diajak menggambar di alam langsung dengan inspirasi alam. Sementara pos terakhir akan dilakukan penanaman sayuran.

"Siswa yang ikut kegiatan ini juga pengungsi yang tinggal di tenda pengungsian darurat. Harapannya, mereka akan lebih memahami secara teoritis dan praktisnya," ujarnya.

Selain Sekolah Alam Raya, serangkaian kegiatan juga dilakukan seperti Pameran Anggrek Virtual, pemeriksaan Kesehatan hingga lomba fotografi digelar memperingati milad ke-38 UM Surabaya.

Agenda literasi ini merupakan program lanjutan kampus yang ada di Semeru. Tercatat sejak bencana di Semeru, UM Surabaya sudah terlibat aktif dalam penanganan kebencanaan, baik psikososial, edukasi, kesehatan dan agenda-agenda lain.

"Melalui festival ini kita ingin semakin meningkatkan kepedulian kita pada Semeru dan  menegaskan bahwa Semeru adalah bagian penting dari Indonesia," katanya.

Siswa kelas 6 SD Sumber Mujur, Rafael Maulana Ibra, mengakui lebih menyukai kegiatan di alam karena berbeda dengan belajar d kelas. ia bisa melakukan aktivitas lebih banyak dibandingkan di kelas.

"Kalau di kelas tidak bosen, kalau di luar begini enak," ujarnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022