Perwakilan petani garam yang tergabung dalam Forum Petani Garam Madura berkumpul di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis, untuk membahas upaya peningkatan produksi dan kualitas garam menjelang musim produksi garam tahun 2022.
Rapat kerja petani garam yang digelar di Aula Bakorwil 4 itu mengundang 36 elemen terkait, dari empat kabupaten di Pulau Madura, serta perwakilan petani garam dari sejumlah provinsi penghasil garam.
"Selain dalam rangka menyambut musim produksi garam di tahun 2022, ini juga merupakan langkah strategis petani garam dalam memperjuangkan nasib petani garam," kata Ketua Forum Petani Garam Madura Ubaid AK.
Saat ini, sambung dia, posisi petani garam melemah, dan regulasi tentang tata niaga garam belum berpihak kepada petani garam, sehingga perlu solusi dan dukungan keberpihakan semua elemen.
Rapat kerja petani garam se-Madura yang digelar di Bakorwil 4 Pamekasan, sambung dia, sekaligus sebagai media untuk mencarikan solusi dalam menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi petani garam.
Karena itu, pihaknya juga mengundang para pejabat dari pihak berwenang seperti Pemprov Jatim dan pejabat dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pemprov Jatim Dyah Wahyu Ermawati mengapresiasi upaya para petani garam dalam memperjuangkan kepentingan mereka itu.
"Semua keluh kesah yang disampaikan para petani garam ini akan kami jadikan jadikan referensi untuk mengambil kebijakan di tingkat provinsi, sekaligus sebagai bahan usulan kepada pemerintah pusat," katanya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) yang ikut membantu mengawal dan memperjuangkan nasib petani garam di Pulau Madura.
Ia datang ke acara raker petani garam itu mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir.
Selain Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim yang juga diundang hadir sebagai narasumber dalam acara itu Kepala Staf Kepresidenan, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktur Industri Kimia Hulu Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil pada Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, serta Direksi PT Garam Persero dan Direktorat Sains Teknologi Pergaraman Universitas Trunojoyo Madura.
Tiga narasumber, yakni dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, serta staf kepresidenan menyampaikan materi secara virtual, sedangkan pemateri dari Pemprov Jatim, PT Garam dan Universitas Trunojoyo Madura secara langsung di lokasi rapat kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Rapat kerja petani garam yang digelar di Aula Bakorwil 4 itu mengundang 36 elemen terkait, dari empat kabupaten di Pulau Madura, serta perwakilan petani garam dari sejumlah provinsi penghasil garam.
"Selain dalam rangka menyambut musim produksi garam di tahun 2022, ini juga merupakan langkah strategis petani garam dalam memperjuangkan nasib petani garam," kata Ketua Forum Petani Garam Madura Ubaid AK.
Saat ini, sambung dia, posisi petani garam melemah, dan regulasi tentang tata niaga garam belum berpihak kepada petani garam, sehingga perlu solusi dan dukungan keberpihakan semua elemen.
Rapat kerja petani garam se-Madura yang digelar di Bakorwil 4 Pamekasan, sambung dia, sekaligus sebagai media untuk mencarikan solusi dalam menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi petani garam.
Karena itu, pihaknya juga mengundang para pejabat dari pihak berwenang seperti Pemprov Jatim dan pejabat dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pemprov Jatim Dyah Wahyu Ermawati mengapresiasi upaya para petani garam dalam memperjuangkan kepentingan mereka itu.
"Semua keluh kesah yang disampaikan para petani garam ini akan kami jadikan jadikan referensi untuk mengambil kebijakan di tingkat provinsi, sekaligus sebagai bahan usulan kepada pemerintah pusat," katanya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan ini juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) yang ikut membantu mengawal dan memperjuangkan nasib petani garam di Pulau Madura.
Ia datang ke acara raker petani garam itu mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang berhalangan hadir.
Selain Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Jatim yang juga diundang hadir sebagai narasumber dalam acara itu Kepala Staf Kepresidenan, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktur Industri Kimia Hulu Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil pada Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, serta Direksi PT Garam Persero dan Direktorat Sains Teknologi Pergaraman Universitas Trunojoyo Madura.
Tiga narasumber, yakni dari Kementerian Perikanan dan Kelautan, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, serta staf kepresidenan menyampaikan materi secara virtual, sedangkan pemateri dari Pemprov Jatim, PT Garam dan Universitas Trunojoyo Madura secara langsung di lokasi rapat kerja.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022