Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menggagas pembentukan paguyuban pencak silat dari lintas perguruan demi mencegah gesekan dan pertikaian di antara masing-masing kelompok.
Gagasan itu disampaikan Kepala Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik Kabupaten Trenggalek Widarsono di depan forum perwakilan perguruan silat se-Kabupaten Trenggalek yang diundang ke kantor Bakesbangpol Trenggalek, Selasa.
"Hari ini kami kumpulkan semua perguruan silat yang ada di sini, di bawah naungan IPSI. Kami undang ketua dan sekretaris, dengan harapan kita semua bisa duduk bersama untuk membicarakan ke depan ini masing-masing wilayah itu kita buat semacam paguyuban,” kata Widarsono.
Wacana itu pun disambut baik oleh para peserta yang hadir. Koordinasi dan pembinaan yang baik akan meminimalkan risiko kesalahpahaman yang bisa memicu gesekan antarkelompok pesilat di daerah.
Sebab dengan adanya paguyuban, nantinya bakal jadi sarana komunikasi penyelesaian masalah jika terjadi gesekan antarpendekar.
Selain itu, keberadaan paguyuban itu sekaligus sebagai media untuk meningkatkan keharmonisan dengan mempererat tali silaturahim antarkelompok perguruan silat di Trenggalek.
"Apabila terjadi sesuatu yang berkaitan dengan perguruan silat bisa dilokalisasi, bisa diselesaikan di wilayah itu, tidak perlu mengembang di bawa keluar, selesai di tempat itu. Apabila terjadi apa-apa dapat diselesaikan dengan baik, harapan kami semoga tidak terjadi apa-apa," imbuhnya.
Dengan pertemuan berbagai latar belakang perguruan itu, diharapkan rencana pembentukan paguyuban pencak silat tingkat kecamatan segera berwujud.
Oleh karenanya, Bakesbangpol Trenggalek bakal menggelar koordinasi secara intensif untuk menyerap berbagai aspirasi demi kebaikan dan kemajuan pencak silat di Kabupaten Trenggalek.
Ketua Ikatan Perguruan Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Trenggalek Sigid Agus Hari Basuki mengapresiasi inisiatif pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan sekaligus upaya pencegahan pertikaian antarperguruan silat melalui pembentukan wadah paguyuban.
Dengan keberadaan paguyuban itu diharapkan ada kesamaan sudut pandang untuk sama-sama menjaga warisan leluhur dan meningkatkan prestasi.
"Pencak silat ini sebagai budaya warisan leluhur yang patut kita jaga. Berkembangnya waktu pencak silat menjadi cabang olahraga dan kita banyak mengukir prestasi dan menjadi salah satu cabang olah raga unggulan Tanah Air. Kita ini saudara hanya baju atau identitasnya saja yang membedakan. Saya berharap konflik-konflik antarperguruan bisa dihindari dengan menjaga silaturahim," tutur Sigid.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022